Debat soal Pangan, Cak Imin Semprot Gibran: Yang Anda Sampaikan Hanya Mengulang Yang Saya Sampaikan
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka hanya mengulang ucapannya
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka hanya mengulang ucapannya.
Cak Imin menganggap, wakil Prabowo Subianto itu seperti hanya menjelaskan kembali jawaban Cak Imin atas pertanyaan moderator perihal Pangan.
Sontak, semprotan Cak Imin tersebut mengundang sorak sorai hadiri dalam debat keempat Pilpres 2024 antara para cawapres pada Minggu (21/1/2024), dalam siaran langsung YouTube KPU RI.
Dalam hal ini, Cak Imin awalnya menjelaskan mengenai program dan tanggapan atas pertanyaan strategi paslon untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap produksi dan kualitas gizi pangan.
Cak Imin mengatakan, tanpa krisis iklim pun persawahan pertanian tidak memiliki air dan irigasi yang memadai.
Bahkan disebutnya pengadaan pangan nasional tidak melibatkan petani.
Setelahnya, Gibran memberikan tanggapan menyoal bahasan pangan.
Sulung Presiden Joko Widodo itu menjelaskan yang terutama adalah ekstensifikasi dan intensifikasi lahan.
Dirinya menuturkan, untuk meningkatkan produktivitas harus selaras dengan peningkatan kawasan industri pupuk yang dekat dengan lahan-lahan pertanian.
Lantas, Cak Imin yang mendapat kesempatan menanggapi tanggapan dua cawapres lainnya itu tersenyum ke arah Gibran.
"Yang anda smapaikan hanya mengulang apa yang saya sampaikan," ujarnya disambut sorak sorai hadirin.
Baca juga: Mahfud MD Singgung Pentingnya Keterbukaan Informasi Agraria untuk Berantas Korupsi Tambang
Cak Imin kembali menegaskan, potensi besar petani Indonesia. Dia menambahkan, jumlah petani masih besar, potensi tanah subur juga kebutuhan pangan.
Wakil Anies Baswedan tersebut juga menyinggung sikap Pemerintah soal pangan.
"Pemerintah tidak boleh diam, harus turun tangan jangan terlalu normatif mengatasi keadaan," papar dia.