Prabowo-Gibran Selalu Bicara Hilirisasi, Ekonom: Tapi Tak Singgung Target Angka dalam Visi Misinya
Soal hilirisasi dalam visi-misi paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, tidak menyertakan angka atau target apapun.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, selalu membicarakan soal hilirisasi.
Ekonom Core Indonesia Ina Primiana mengatakan, Prabowo-Gibran menjadi paslon yang apapun pertanyaannya, jawabannya adalah hilirisasi.
"Memang yang selalu membicarakan tentang apapun pertanyaannya, jawabannya hilirisasi, itu yang (nomor urut) 02," katanya dalam acara Outlook Ekonomi Sektor-sektor Strategis 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024).
Namun, menurut Ina, meski mereka selalu menggaungkan hilirisasi, dalam visi-misinya yang terkait dengan industri, tidak tercantum target capaian dalam bentuk angka seperti punya paslon lain.
Baca juga: Hilirisasi Nikel Terancam LFP, Politikus PDIP: Pemerintah Harus Cari Alternatif Energi Lainnya
Contohnya milik paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Mereka ingin meningkatkan kontribusi industri manufaktur ke PDB menjadi 22,0 persen-23,0% pada 2029 melalui hilirisasi dan industrialisasi.
Lalu, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Mereka menargetkan pertumbuhan industri manufaktur 7,5-8% dan optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus untuk mempercepat industrialisasi dan investasi.
Sementara itu, soal hilirisasi dalam visi-misi paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, tidak menyertakan angka atau target apapun.
Mereka menyatakan ingin mendalami hilirisasi dan industrialisasi di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Lalu, meningkatkan nilai TKDN untuk industri komoditas mendorong hilirisasi.
"Hilirisasi jadi satu topik yang ramai, tapi memang tidak kelihatan (target capaian dalam bentuk angka di visi misi paslon 02, red)," ujar Ina.
"Tapi poin-poinnya sebetulnya ini juga mendalami hilirisasi dan industrialiasi di pusat-pusat, tingkatkan nilai TKDN untuk industri dan seterusnya, itu sebetulnya poin-poinya oke," lanjutnya.
Berikut program industri dari masing-masing paslon:
Anies Baswedan & Muhaimin Iskandar
- Mendorong hilirisasi dan kebangkitan industri (reindustrialisasi) dengan target kontribusi industri manufaktur terhadap PDB dari 18,34% (2022) menuju 22,0%-23,0% (2029)
- Memberikan insentif bagi pengembangan industri manufaktur yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar
- Mendorong investasi, baik oleh swasta dan BUMN, dalam sektor industri strategis berbasis teknologi tinggi, yang mencakup pertahanan, transportasi, biomedika, telekomunikasi, dan kelautan
- Membangun kawasan industri khususnya di berbagai wilayah luar Jawa yang berbasis sumberdaya lokal dan terhubung dengan rantai pasok global
- Meningkatkan kualitas dan kesiapan tenaga kerja melalui penguatan pendidikan vokasi bekerja sama dengan para pelaku industri
Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka
- Melakukan pendalaman hilirisasi dan industrialisasi dalam pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru
- Membangun infrastruktur secara berkeadilan, dengan mengutamakan akses terhadap kawasan industri, lahan produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal.
- Pembangunan kembali industri rakyat, dasar, dan strategis nasional yang mampu memproduksi barang-barang modal untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri.
- Meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk industri-industri komoditas yang mendorong hilirisasi.
- Melanjutkan program industrialisasi dan hilirisasi di berbagai sektor melalui pembangunan pabrik, smelter, dll.
- Mengembangkan program-program pembiayaan inovatif (innovative financing) untuk menarik investasi ke dalam negeri sebagai bagian dari program industrialisasi dan hilirisasi.
Ganjar Pranowo & Mahfud MD
- Target pertumbuhan industri manufaktur 7,5-8% dan optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus untuk mempercepat industrialisasi dan investasi
- Tingkatkan kapasitas produksi dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan industri nasional dan meningkatkan daya saing di pasar global
- Hilirisasi SDA dan mineral dengan keunggulan komparatif
- Industrialisasi berbasis inovasi dan kreativitas