Profil Siti Atikoh, Istri Ganjar Dilaporkan ke Bawaslu, Dulu Pernah Dituding PNS 'Siluman'
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak ASN untuk kampanye.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.com - Istri calon presiden (capres) nomor urut satu Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu RI) pada Senin (22/1/2024).
Laporan tersebut dilayangkan oleh sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Arus Bawah Jokowi.
Tak hanya Atikoh, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Steve Hartke Andries Kepel alias Steve Kepel, juga turut dilaporkan.
Keduanya dilaporkan ke Bawaslu RI lantaran diduga mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) saat kampanye di Lapangan Mega Mas, Manado, Sulawesi Utara.
"Jadi, secara resmi kami melaporkan ada dua pihak, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan tim kampanye dalam hal ini istri dari capres itu sendiri (Atikoh)," kata Kabid Organisasi Arus Bawah Jokowi, Leo Alfian Lintang, kepada awak media, Senin, di Kantor Bawaslu RI, Jakarta.
"Ada surat dari Sekertaris Provinsi Sulawesi Utara, menggerakkan para Dharma Wanita dan Tenaga Harian Lepas di Provinsi Sulawesi Utara untuk hadir dalam acara yang dikemas sebagai senam," imbuh dia.
Lantas, seperti apa profil Siti Atikoh?
Istri Ganjar Pranowo ini lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, pada 25 November 1971.
Sama seperti sang suami, Atikoh juga merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia pernah melanjutkan studi di Universitas Tokyo, Jepang, mengambil program studi Kebijakan Publik.
Di tahun 1999, Atikoh menikah dengan Ganjar dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Baca juga: BREAKING NEWS: Atikoh Dilaporkan ke Bawaslu karena Diduga Ajak ASN saat Kampanye di Sulut
Atikoh diketahui merupakan cucu dari kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Karanganyar, Purbalingga.
Dilansir TribunnewsWiki.com, kakek Atikoh, KH Hisyam A Karim, adalah pendiri Pondok Pesantren Riyadus Sholikhin Kalijaran.
Pernah Dituding PNS 'Siluman'
Sebelum Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Siti Atikoh sudah lebih dulu terjun di dunia birokrasi.
Ia lolos tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 1999 dengan penempatan di Purbalingga.
Namun, Atikoh kemudian mengajukan mutasi ke Jakarta untuk mengikuti Ganjar yang bekerja di ibu kota.
"Di Purbalingga kan langsung nikah sama Mas Ganjar, dari 1999 kita LDR, Mas Ganjar di Jakarta," ungkap Atikoh dalam acara 'Cerita Ibu Atikoh', Sabtu (17/6/2023).
Di Jakarta, Atikoh merasakan menjadi PNS di bawah kepemimpinan tiga Gubernur berbeda, yaitu Fauzi Bowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Jadi saya sempat ada tiga gubernur. Pak Fauzi Bowo, Pak Jokowi sama Pak Ahok," jelasnya.
Meski demikian, ia pernah dijuluki sebagai PNS 'siluman' lantaran mengambil cuti di luar tanggungan negara selama tiga tahun.
Sebagai informasi, cuti di luar tanggungan negara merupakan cuti dimana seorang PNS tidak menerima gaji, tunjangan, maupun kenaikan pangkat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Atikoh Dilaporkan ke Bawaslu karena Diduga Ajak ASN saat Kampanye di Sulut
Cuti itu diambil Atikoh lantaran sibuk sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, setelah Ganjar terpilih menjadi Gubernur Jateng.
Menanggapi dirinya disebut PNS 'siluman', Atikoh mengatakan dirinya tidak bisa berhenti begitu saja sebagai PNS DKI Jakarta.
"Kalau saya tiba-tiba berhenti begitu saja kan tidak bisa. Etikanya seperti apa, saya harus pamitan dulu sama Pak Ahok," ujar Atikoh saat itu, Kamis (5/5/2016), dilansir TribunSolo.com.
Lebih lanjut, ia mengatakan selama menjadi PNS di DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi dan Ahok, dirinya sengaja menyembunyikan posisinya.
Atikoh tidak ingin Jokowi dan Ahok mengetahui bahwa dirinya adalah anak buah mereka.
Alasannya, Atikoh ingin diapresiasi karena kinerjanya, bukan karena sebagai istri Ganjar.
"Dulu ketika Pak Jokowi jadi Gubernur, Pak Jokowi sama sekali tidak tahu saya bawahannya karena saya menjaga profesionalisme, walaupun (Pak Jokowi) sama Mas Ganjar sudah sangat kenal," ungkap Atikoh.
"Ketika saya pamit ke Pak Ahok, Pak Ahok juga baru tahu saya PNS DKI. Saya ingin dihargai karena kontribusi saya, bukan karena saya istrinya Mas Ganjar," lanjut dia.
Tak lama setelah itu, Atikoh mengajukan pensiun dini dari PNS DKI Jakarta karena mendampingi Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Pernah Jadi Wartawan untuk Surat Kabar Solo
Jauh sebelum menjadi istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh pernah berprofesi sebagai seorang wartawan untuk media lokal di Kota Solo, Jawa Tengah.
Hal ini bermula saat ibu, kakak, hingga ayah Atikoh meninggal dunia saat dirinya masih berkuliah.
Saat itu, Atikoh muda pun berpikir keras bagaimana caranya ia bisa men-support dirinya sendiri.
"Ketika saya kuliah, ibu saya meninggal. Lalu, 54 hari kemudian kakak meninggal, kemudian bapak saya," kisah Atiqoh.
"Jadi ketika kuliah, yang ada di benak saya adalah kapan saya lulus, karena saya mau bekerja."
Baca juga: Ditanya Apa yang akan Dilakukan Jika Menjadi Ibu Negara, Ini Penjelasan Atikoh Ganjar
"Agar saya minimal bisa men-support diri sendiri. Karena ketika masih kuliah, saya sangat ketergantungan sama kakak saya," sambungnya.
Karena itu, Atikoh memberanikan diri melamar pekerjaan sebelum dirinya lulus dari UGM.
Ia kemudian mendapatkan pekerjaan sebagai wartawan di Harian Umum Solopos.
"Jadi ketika belum lulus, saya Alhamdulillah dapat pekerjaan di Solo (sebagai wartawan)," pungkas dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sudah Aktif Lagi sebagai PNS, Istri Ganjar Akan Putuskan Lanjut Karier atau Pensiun Dini Bulan Ini
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Mario Christian, TribunnewsWiki.com/Puan, TribunSolo.com)