Awali Safari Politik di Malang, Atikoh Ganjar Blusukan di Pasar Oro Oro Dowo
Atikoh yang mengenakan kaus hitam bertuliskan 'Tas-Tes' mendatangi Pasar Oro Oro Dowo sekira pukul 07.20 WIB.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
"Ini tidak pahit Bu. Gimana masaknya?" tanya Atikoh sambil mengangkat sayur daun pepaya yang telah dibungkus plastik.
Selanjutnya, mantan wartawati itu pun kembali melangkahkan kakinya ke lapak penjual kue-kue basar dan perabotan rumah tangga.
Mengakhiri blusukannya di pasar, Atikoh mengungkapkan bahwa ada perbedaan di Pasar Oro Oro Dowo. Dimana, pasar tersebut menjejakan aneka sayuran dan buah yang segar dan bersih.
"Ada yang membedakan, bersih banget jadi kayanya pengen keliling di semua tempat terus barang-barangnya segar-segar sudah di packing juga, rapi keliatan banget kalau itu sudah mengalami penyortiran jadi yang dijual disini kayanya memang grade A ya yang kualitas prima," kata Atikoh.
Dia juga menyebut bahwa banyak sayuran yang dijual merupakan sayuran hidroponik.
"Dan banyak sekali sayuran-sayuran yang sehari-hari agak sulit ditemui ya karena memang daerah Malang Raya ya, Batu Malang kemudian Kabupaten Malang terutama itu banyak sekali menghasilkan sayuran-sayuran yang bermutu," jelasnya.
Usai blusukan, Atikoh bersama rombongan pun melanjutkan kegiatan dengan berolahraga di car free day (CFD) di kawasan Jalan Besar Ijen, Malang.