KIB Bersama Muhaimin Iskandar Kukuhkan Jaringan dan TPES -50 KIB Se- Pekalongan Raya
Acara tersebut turut hadir pakar hukum tata negara Reffly Harun, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang dan Yasin Kara.
Penulis: Erik S
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Sekretariat Kuning Ijo Biru (KIB) bersama Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menggelar konsolidasi Jaringan dan Sumber Daya TPES -50 KIB se-Pekalongan Raya, di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).
Dalam acara tersebut, koordinator KIB Habil Marati mengatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) adalah cerminan Pancasila.
Kata Habil, Anies dan Cak Imin adalah cucu pejuang karena kakeknya adalah pahlawan nasional.
"Keduanya juga punya keadaban dan etika tinggi dengan track record pendidikan yang jelas," kata Habil.
Habil melanjutkan, Anies memiliki kepemimpinan sejak kuliah di UGM. Sementara Cak Imin yang berlatar santri , pernah jadi Ketua Umum PMII.
"Karena keduanya memiliki kapasitas maka AMIN akan penuhi janji kemerdekaan mewujudkan kesejahteraan dan keadilan," kata Habil.
Penuhi janji perubahan
Cak Imin yang hadir pada acara tersebut menyatakan bila pasangan AMIN diberi mandat rakyat menjadi Presiden akan memenuhi semua janji perubahan.
Perubahan tersebut yakni semua kebijakan berdasarkan kepentingan rakyat dan bukan kemauan oligarki.
Cak Imin mengatakan pemerintah nantinya akan menciptakan iklim bisnis yang adil sehingga rakyat mendapat kesempatan yang sama.
Muhaimin juga mengatakan, negara tidak boleh melakukan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan dan tidak boleh kriminalisasi.
"Insyaallah kalau perubahan itu dari rakyat, insyaallah kemenangan nomor satu akan hadir didepan kita semua," kata Cak Imin.
Muhaimin kemudian memuji sosok Anies Baswedan yang memiliki rekam jejak bersih dan tipe pekerja keras.
Cak Imin optimis dia dan Anies akan saling melengkapi dan membawa Indonesia mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga.
Pada acara tersebut turut hadir pakar hukum tata negara Reffly Harun, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang dan Yasin Kara.
Kemudian Sirojudin Wahab, Andrianto Andri, Prof Anwar Sanusi, Habib Husin,
Wakil ketua MPR Jazizul Fawaid, dan Mantan Menakertrans Hanif Dhakiri.