Kata Istana soal Pengganti Mahfud MD usai Nyatakan Siap Mundur sebagai Menko Polhukam
Istana mengaku belum bicarakan soal Pengganti Mahfud MD usai nyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Istana Kepresidenan RI melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengaku belum membicarakan soal pengganti Mahfud MD setelah menyatakan siap mundur sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Hal itu lantaran surat pernyataan mundur Mahfud tersebut juga belum sampai ke meja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surat resmi pengunduran Mahfud MD rencananya akan diserahkan kepada Presiden Jokowi besok, Kamis (1/2/2024).
"Ya bapak Menko saja belum menyampaikan suratnya, kita berpikir soal pengganti," ujar Ari, di Gedung Kementrian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
"Kita belum membicarakan soal pengganti, karena beliau baru akan menyampaikan dan rencana baru diterima oleh Pak Presiden," tegasnya.
Ari juga tak bisa memastikan apakah kosongnya kursi Mahfud akan diganti menteri ad interim atau langsung menteri definitif.
Menurutnya, hal itu menjadi kewenangan dari Presiden Jokowi.
Menteri ad interim adalah mereka yang ditunjuk untuk suatu jabatan dengan masa dan tugas yang terbatas serta dalam waktu singkat.
Kedudukan menteri ad interim hanya berisfat pelaksana dan sementara untuk mengisi kekosongan jabatan.
Ari hanya bisa memastikan bahwa tugas dan fungsi Menko Polhukam akan tetap terus berjalan meski bakal ditinggalkan Mahfud MD.
"Tugas dan fungsi MenkoPolhukam harus tetap berjalan, mengenai siapa dan apakah ada menteri ad interim atau langsung difinitif itu akan menjadi keputusan Bapak Presiden," ujarnya.
Baca juga: Mahfud MD Akui Mundur Dari Kabinet Jokowi Karena Tunggu Momentum
Terlepas dari itu, Ari mengaku menghormati sikap Mahfud yang ingin berpamitan langsung kepada Jokowi untuk mundur dari jabatannya.
Bagi Ari, hal tersebut merupakan bentuk etika dan tata krama yang baik.
"Kita hormati apa yang menjadi langkah dari Pak Menko Polhukam, beliau sangat luar biasa mengikuti tata krama yang sangat bagus sekali, jadi tak hanya dengan surat tetapi juga menyampaikan langsung ke Presiden," ujarnya.
Mahfud Bakal Sampaikan Langsung Surat ke Jokowi
Pernyataan Mahfud mundur dari Menko Polhukam sebelumnya disampaikan di sela kampanye di Desa Swastika, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, pada Rabu (31/1/2024) siang ini.
Dirinya mengakui telah membawa surat pengunduran diri, dan tinggal diserahkan kepada Presiden Jokowi secara langsung.
Mahfud mengatakan, dirinya masih menunggu jadwal bisa bertemu dengan Jokowi, lantaran Presiden RI sedang berdinas di luar Jakarta.
Istana mengklaim bahwa Jokowi akan kembali ke Jakarta pada besok Kamis (1/2/2024) malam.
Mahfud MD juga menekankan akan mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam di momentum yang tepat, di samping dirinya maju di kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, mendampingi Ganjar Pranowo.
Mahfud juga mengatakan dirinya akan berpamitan secara baik-baik.
"Saya akan pamit baik-baik," katanya Rabu (31/1/2024, saat kunjungannya ke Lampung Tengah, mengutip dari tayangan YouTube Mahfud MD.
Pihaknya menyebut soal alasannya menunggu momentum yang tepat mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam.
Termasuk bertemu dan berpamitan secara baik dengan Presiden Jokowi, lantaran selama ini telah diberi kepercayaan menjabat Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju.
"Saya diangkat Presiden Jokowi dengan penuh kehormatan dan saya dipercaya beliau dengan sungguh-sungguh, dan saya percaya kepada beliau."
"Bahwa beliau menugaskan saya (sebagai Menko Polhukam) sehingga saya bekerja dengan hati-hati dan insya Allah baik, selama 4,5 tahun terakhir ini Insya Allah baik," ujarnya.
Dalam istilah yang Ia katakan, Mahfud tidak akan 'tinggal glanggang colong playu', atau meninggalkan tanggung jawab begitu saja.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.