Ganjar-Mahfud Tawarkan 3 Hal Ini kepada Rakyat Aceh, Termasuk Perpanjangan Dana Otsus
Pasangan Ganjar-Mahfud akan memberi honor yang cukup kepada guru agama dan marbot masjid agar kehidupannya sejahtera.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menawarkan tiga kemudahan kepada rakyat Aceh.
Mulai dari perpanjangan dana otonomi khusus (Otsus) hingga honor untuk guru agama dan marbot.
Tawaran itu disampaikan Mahfud saat menjadi pembicara pada acara “Tabrak Prof” di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu (31/1/2024).
Awalnya, seorang warga bernama Rizal bertanya kepada Mahfud tentang program yang bisa ditawarkan kepada rakyat NAD agar mencoblos Ganjar-Mahfud, pada 14 Februari 2024.
Mahfud menuturkan pada hari pertama kampanye terbuka Pilpres 2024 di Sabang, NAD, 28 November 2023, ia melihat berbagai persoalan, seperti infrastruktur dan pendidikan.
Baca juga: Jika Ada Konflik Kepentingan, Ganjar Berharap Pejabat Lain Ikuti Jejak Mahfud MD Mundur dari Jabatan
Dari kampanye pertama itu, ujarnya, ada tiga hal yang akan ditawarkan Ganjar-Mahfud kepada rakyat Aceh.
Pertama, di bidang pendidikan.
Pasangan Ganjar-Mahfud akan memberi honor yang cukup kepada guru agama dan marbot masjid agar kehidupannya sejahtera.
Kedua, untuk jangka menengah, akan memperpanjang dana otonomi khusus (Otsus) yang akan berakhir pada tahun 2027.
Menurut Mahfud, perpanjangan dana Otsus itu bisa melalui Peraturan Presiden (Perpres) atau mengubah pasal pada Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
“Dana Otsus habis awal 2027, kami akan perjuangkan untuk diperpanjang, kalau bisa diatur dengan Perpres atau mengubah undang-undang, misalnya mengubah satu pasal waktunya cukup bahasannya cepat,” jelas Mahfud.
Ketiga, penegakan hukum. Pemberantasan korupsi, penegakan, dan perlindungan hak asasi manusia (HAM), termasuk menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu, serta membangun demokrasi yang substantif.