Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Akui Pemilu 2024 Paling Brutal Pasca Reformasi, Ini Alasannya

Cawapres Mahfud MD mengakui Pemilu 2024 adalah yang paling brutal dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya semenjak reformasi.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mahfud MD Akui Pemilu 2024 Paling Brutal Pasca Reformasi, Ini Alasannya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2/2024). Mahfud MD secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menkopolhukam kepada Presiden Joko Widodo dikarenakan dirinya maju sebagai cawapres di Pilpres 2024. 

Lebih lanjut, Mahfud mengakui adanya intimidasi kampanye di sejumlah daerah khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

Melihat banyaknya intimidasi kampanye, Mahfud menilai Pemilu 2024 adalah yang paling brutal dibandingkan Pemilu sebelumnya.

"Iya (paling brutal), kalau dibandingkan selama reformasi. 1999 bagus, 2004 bagus, 2009 oke, 2009 saya hakim MK, Pak SBY presiden sama sekali enggak ada hubungan dengan saya untuk bicara perkara," ujarnya.

Mahfud lantas mengungkit sikap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika memimpin pemerintahan.

"Saya enggak mau dan dia (SBY) tahu, Pak SBY enggak pernah membicarakan perkara, mengutus orang ketemu saya itu enggak waktu itu," ujar Mahfud.

"Bahkan kalau ada masalah segera diselesaikan oleh Pak SBY."

Sosok Pengganti Mahfud MD

Sebelumnya, Mahfud telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menkopolhukam kepada Jokowi.

Berita Rekomendasi

Setelah Mahfud mundur, muncul pertanyaan tentang sosok Menkopolhukam yang baru.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno memprediksi Menkoplhukam pengganti Mahfud adalah sosok loyalis Jokowi.

“Itu artinya, memasuki tahun politik, saya kira memang Jokowi itu membutuhkan back up politik secara total dari menterinya, jangan sampai menterinya ini bermanuver merugikan pemerintah atau presiden,” ujar Adi.

Selain itu, ia juga meyakini pengganti Mahfud bukan berasal dari PDIP, Partai NasDem, PKB, PKS, dan PPP.

Baca juga: Mahfud MD Pamitan, Kemasi Barang, dan Tunjukkan Ruang Rapat Rahasianya di Kantor Kemenko Polhukam

Di sisi lain, Mahfud enggan berkomentar banyak saat ditanya sosok penggantinya sebagai Menkopolhukam.

Mahfud mengaku enggan ikut campur dalam pemilihan Menkoplhukam yang baru.

Menurut dia, hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden.

"Kalau siapa-siapa nama yang cocok untuk menggantikan itu, sama sekali saya hindari untuk bicara itu karena itu sepenuhnya hak prerogatif presiden," kata dia, Kamis.

"Jadi saya tidak akan ikut campur. Besok pun ditanya seumpama, saya bilang tidak tidak tahu siapa yang cocok," tukasnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Gita Irawan/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas