Dengar Gaji Guru Rp 300 Ribu, Ganjar Pranowo: Sungguh Tidak Adil Pemerintah Ini
Ganjar mengatakan bila pendidikan mau maju maka fasilitas harus diberikan. Negara, kata dia, harus hadir dan semakin inklusi.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanggapi jawaban capres nomor urut 1 Anies Baswedan atas pertanyaan panelis terkait pendidikan di segmen ketiga debat kelima Pilpres 2024.
Ganjar mengatakan bila pendidikan mau maju maka fasilitas harus diberikan.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Kepribadian Kebudayaan Harus Masuk Jiwa Insan Indonesia
Negara, kata dia, harus hadir dan semakin inklusi.
Ketika bicara soal pendidik atau gurunya, ia mau bercerita pengalamannya.
Hal tersebut disampaikannya saat debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu (4/2/2024).
Baca juga: Ganjar Pranowo Singgung Butet Kartaredjasa Dilarang Bicara Politik: Pemerintah Mesti Waras
"Ketika guru SMA, SMK, SLB diberikan pada provinsi, maka yang saya tanya pertama adalah, 'Berapa gajimu? Rp300 ribu, Pak'. Sungguh tidak adil pemerintah ini," kata Ganjar yang juga mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Maka pada saat itu saya sampaikan, kasih gaji sesuai UMP yang ada di Jawa Tengah, UMK yang ada di Jawa Tengah, tambah 10 persen. Baru kemudian kita dorong proses sertifikasi dan peningkatan kapasitas," sambung dia.
Ia menjelaskan mendorong aplikasi bernama Bolpen.
Aplikasi tersebut, kata dia, adalah bimbingan teknis online dan pendampingan untuk memberikan bantuan kepada guru memanfaatkan teknologi untuk memberikan pengajaran yang bermutu.
"Maka ketika praktik baik ini bisa kita lakukan, maka guru akan bisa bekerja dengan baik, dan dia musti dibebaskan dari persoalan administrasi yang menjerat," kata Ganjar.
Tema dalam debat yang digelar secara langsung di JCC Senayan Jakarta dan disiarkan langsung melalui sejumlah stasiun televisi tersebut yakni pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, dan kesejahteraan sosial dan inklusi.