Sosok Kalis Mardiasih, Namanya Disebut Ganjar saat Debat Terakhir Capres, Aktivis Muda dari Jogja
Nama aktivis muda dari Yogyakarta, Kalis Mardiasih, disebut Ganjar Pranowo di debat terakhir capres, Minggu (4/2/2024).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Febri Prasetyo
Tiga buku itu adalah Muslimah yang Diperdebatkan (2019); Hijrah Jangan Jauh-jauh, Nanti Nyasar! (2019); dan Sister Fillah, You'll Never be Alone (2020).
Keaktifan Kalis dalam menulis sudah dimulainya sejak ia masih menjadi mahasiswa.
Dalam wawancara bersama PARAPUAN dalam sebuah podcast, Kalis mengaku sejak mahasiswa, ia sudah menekuni menulis sebagai kegiatan profesional.
Namun, untuk menjadi seorang penulis buku yang berfokus pada isu perempuan msulim, Kalis baru menekuninya pada 2018.
"Sebetulnya kalau menulis sudah lama, ya. Sudah sejak mahasiswa aku menjadi aktivitas menulis sebagai kegiatan profesional," kata Kalis dalam podcast PARAPUAN yang tayang pada Oktober 2021.
"Kalau untuk buku sendiri baru terbit pertama kali tahun 2018. Cita-citanya setiap tahun mau ada buku yang terbit," imbuh dia.
Berkat totalitasnya atas isu perempuan dan anak-anak, Kalis dinobatkan salah satu dalam daftar 50 Persona Femina pada April 2023.
Baca juga: Debat Capres Terakhir, Anies Singgung Ketimpangan antara Jawa dan Luar Jawa, hingga Kaya dan Miskin
Diketahui, debat terakhir ini mengusung tema kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan inklusi.
Dari tema tersebut kemudian dibagi menjadi enam subtema, yaitu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.
Berikut ini 12 panelis yang hadir dalam debat terakhir capres:
- Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Prof Dr Aminuddin Syam SKM M Kes MMed Ed.
- Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar MA PhD.
- Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (BAN PDM) Bahruddin.
- Pendiri PIKAT Demokrasi dan penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFE Net) Damar Juniarto SSos.
- Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Prof Emiritus PM Laksono PhD.
- Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo.
- Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan Onno Widodo Purbo PhD.
- Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Dra Reni Kusumowardhani MPsi.
- Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar SSi SH MM.
- Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA) dan aktivis disabilitas Tolhas Damanik MEd.
- Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D.
- Guru Besar di bidang PAUD dan Gender Universitas Pendidikan Indonesia Prof Vina Adriany MEd PhD.
Sebagian artikel ini telah tayang di PARAPUAN dengan judul Mengenal Kalis Mardiasih, Penulis yang Peduli Hak Perempuan dan Anak
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rizki Sandi Saputra)