Capres Terpilih Diharapkan Buat Kebijakan Pro Difabel dan Perempuan
Sebagai warga negara yang juga mempunyai hak pilih, mereka juga ingin mengetahui program hingga visi misi ketiga capres, Anies Baswedan, Prabowo
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat kelima Pilpres 2024 berlangsung pada Minggu (4/2/2024) malam. Debat tersebut bertema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia (SDM) dan inklusi.
Sejumlah penyandang disabilitas dari Yayasan Disabilitas Indonesia Satu menggelar nonton bareng (nobar) debat capres Pilpres 2024, di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (4/2/2024) malam.
Sebagai warga negara yang juga mempunyai hak pilih, mereka juga ingin mengetahui program hingga visi misi ketiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, terkhusunya berkaitan nasib mereka ke depan.
Hal itu dikareakan debat capres terakhir tadi malam mengangkat tema "Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Inklusi."
Baca juga: Belum Putaran Kedua, Pendukung Anies dan Ganjar Kompak Nobar Debat Capres hingga Serukan Persatuan
Ketua panitia, Beatrix Christianti Halim mengatakan kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi politik sekaligus menghadirkan kesetaraan yang merupakan hak setiap warga negara.
"Kami ingin berbagi perspektif soal politik dengan teman-teman penyandang disabilitas, sekaligus menegaskan komitmen paslon nomor urut 2 Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka terhadap masa depan penyandang disabilitas di Indonesia," kata Beatrix dalam keterangan pers, dikutip Senin (5/2/2024).
Ia menyampaikan, Indonesia masih minim tingkat kepedulian terhadap kondisi yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas. Bukan hanya soal kebijakan pemerintah, tapi juga lingkungan sekitar tempat di mana mereka berada belum sepenuhnya memberikan dukungan yang memberi rasa aman dan nyaman.
"Kami ingin memastikan keadilan dan kesetaraan itu hadir. Serta mendorong agar ke depan penyandang disabilitas menjadi prioritas pemerintah sehingga tak ada lagi stigma buruk yang didapatkan oleh mereka," ungkap dia.
Ia meyakini dalam proses membawa Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045, tak bisa lepas dari peran seorang perempuan dan kaum penyadang disabilitas.
Untuk itu, menurutnya perempuan harus terus bersatu dan bersuara untuk memastikan bahwa hak-hak mereka dihormati dan kesetaraan menjadi kenyataan bagi semua.
"Seorang penulis terkenal bernama Diane Mariechild pernah berkata wanita ibarat lingkaran sempurna, di dalam dirinya terdapat kekuatan untuk menciptakan, memelihara, dan mengubah,” pungkas Beatrix.
Baca juga: Pengamat Sesalkan Debat Capres Terakhir Cenderung Main Aman, Tak Gali Hal Substansial
Adapun acara nonton bareng ini didahului dengan diskusi bertajuk 'Women Inspiration: Peran Perempuan dalam Mempersiapkan Indonesia Menuju Era Emas 2045'.
Diskusi ini menghadirkan tiga pembicara, yakni Putri Indonesia Pariwisata 2022 Adinda Cresheilla, penulis novel 'Ada Apa dengan Cinta' Nadia Silvarani Lubis, dan Koordinator Bidang Sosial dan Perempuan Relawan Muda BerAkhlak (RMB) Istia Sofyania.