Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 saat Pencoblosan, Kementerian Kesehatan Ingatkan Prokes
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan, Obrin Parulian mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 membayangi pemilih karena masyarakat
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau status pandemi Covid-19 di Indonesia telah berganti menjadi endemi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap imbau masyarakat untuk tetap waspada penyebaran Covid-19.
Kemenkes mengingatkan warga waspada penyebaran Covid-19 saat pemungutan suara atau pencoblosan Pemilu 2024 (Pileg dan Pilpres) pada 14 Februari 2024 mendatang.
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan, Obrin Parulian mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 membayangi pemilih karena masyarakat rentan berada di tengah-tengah keramaian.
Ia pun ingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Memang Covid-19 sudah menjadi endemi. Namun tetap dengan kesiagaan. Jangan sampai ada lonjakan kasus. Untuk itu sesuai ketika transisi pandemi ke endemi, tetap menerapkan prokes," ungkapnya pada talkshow Kesiapan Kesehatan di Pemilu 2024 secara virtual, Senin (5/2/2024).
Prokes perlu diterapkan, terutama pada agenda pemilu, di mana ada potensi penumpukan orang pada satu tempat.
Sehingga yang perlu dilakukan pertama adalah menggunakan masker jika dalam kondisi yang tidak sehat.
"Kalau memang ada rasa permasalahan kesehatan seperti flu, batuk, badan tidak enak, gunakan lah masker. Kembali saja ke protokol kesehatan dulu," imbaunya.
Baca juga: KABAR TERBARU: KPU RI Izinkan Pemilih Bawa HP ke Bilik Suara saat Pencoblosan, Asalkan
Kedua, mencuci tangan dan ketiga menghindari kerumunan.
Saat ini tempat pemilihan juga telah membagi jam memilih sehingga tidak terjadi penumpukan orang di lokasi pemilihan.
Ketiga, adalah vaksinasi atau imunisasi Covid-19.
"Mungkin masih ada di antara yang belum vaksinasi, imunisasi untuk Covid-19, segera saja datangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi tersebut," tutupnya.