Kampanye di Sragen, Cak Imin Kritik Proyek Food Estate: Mengulang Orde Baru
Cak Imin menilai yang terlibat dalam proyek food estate tersebut hanya segelintir perusahaan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali menyinggung soal proyek pemerintah yakni lumbung pangan atau food estate. Dia menilai food estate layaknya sebuah strategi era orde baru.
Awalnya, Cak Imin bicara bagaimana kebutuhan pangan nasional yang besar, tetapi pemerintah saat ini justru menangani masalah itu dengan impor.
"Si paling untung dari impor adalah pengusaha importir, petani ngablu. Solusinya, mestinya petani dikasi pupuk," kata Cak Imin saat berkampanye di Sragen, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024).
Kemudian, Cak Imin mengatakan proyek food estate seperti mengulang apa yang dilakukan di era orde baru.
"Dulu orde baru ada yang namanya satu juta lahan gambut. Eh sekarang diganti food estate, ratusan haktare, menggunakan uang negara puluhan triliun,bahkan kalau ditotal bisa ratusan triliun," kata dia.
Cak Imin menilai yang terlibat dalam proyek food estate tersebut hanya segelintir perusahaan.
"Tidak melibatkan petani, bahkan bertabrakan dengan masyarakat adat, bahkan hutannya digunduli, sehingga merusak ekosistem, sama merusak yang namanya keragaman hayati," kata Cak Imin.
Baca juga: Bertemu di Cikeas, Gibran Puji SBY yang Rela Turun Gunung demi Menangkan Paslon 02: Luar Biasa
Bagi Cak Imin, dirinya tak masalah jika memang proyek tersebut sukses. Namun, menurutnya proyek sudah gagal total.
"Bahkan, yang yang ditanam singkong yang tumbuh jagung, panennya di tempat lain. Layak masuk rekor muri itu," katanya
"Nah, (jika) AMIN menang, puluhan triliun itu kita setop, kita gunakan untuk membeli pupuk dan menyiapkan pupuk untuk rakyat. Itu sudah jelas perkara gampang, gampang banget," pungkasnya.