Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahlil Sebut Kampus Ditunggangi, TPN Ganjar-Mahfud Minta Jangan Rendahkan Martabat Intelektual

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud merespons pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut sejumlah kampus telah ditunggangi

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Bahlil Sebut Kampus Ditunggangi, TPN Ganjar-Mahfud Minta Jangan Rendahkan Martabat Intelektual
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI Forum Sivitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyuarakan "Petisi Bumi Siliwangi Kampus Perjuangan Pendidikan", di halaman Taman Partere Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (5/2/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud merespons pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut sejumlah kampus telah ditunggangi untuk mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Firman Jaya Daeli menyayangkan pernyataan Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu.

Firman menilai, para sivitas akademika yang mengkritik Jokowi itu berasal dari universitas-universitas yang sangat kredibel dan berintegritas.

Sehingga, menurutnya, tidak mungkin ada pihak yang mengarahkan mereka untuk mengkritik Jokowi.

"Bagaimana perguruan tinggi sekelas UGM, UI, ITB, Padjajaran, ITS, Airlangga ditunggangi? Apalagi guru besar-guru besar tersebut kan sangat kredibel dan itu memiliki integritas reputasi sejak dahulu," kaya Firman, kepada wartawan di media center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).

Oleh sebab itu, menurutnya, pernyataan Bahlil itu terkesan merendahkan martabat kalangan intelektual. 

Berita Rekomendasi

Terlebih, Bahlil saat ini masih menjabat di pemerintahan atau tepatnya sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Kita harapkan aparat sekaligus pejabat negara, misalnya dalam hal ini Bahlil, itu untuk tidak menyampaikan yang intimidatif dan merendahkan martabat para intelektual, akademisi, dan institusi perguruan tinggi," ucapnya.

Firman kemudian meminta agar Bahlil fokus saja untuk mengurus tugasnya sebagai menteri di Kabinet Jokowi. Sebab, jelasnya, persoalan pengawasan pemilu sudah menjadi tanggung jawab KPU dan Bawaslu.

Baca juga: Bahlil Kritik Balik Civitas Akademik Bergantian Kritik Jokowi: Katanya Independen, Kok Angkat Jari

"Lebih bagus Bahlil mengurusi tupoksinya saja, yaitu soal penanaman modal dan yang berkaitan dengan batasan-batasan tupoksinya. Lebih bagus itu Bahlil itu tenang aja," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas