Ramai Akademisi Kritik Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin: Pemerintah Harus Tindak Lanjuti Kritikan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi banyaknya kritikan dari sivitas akademika tentang pelaksanaan demokrasi di pemerintahan Presiden Jokowi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
Sebagai informasi, sejumlah akademisi Universitas Gadjah Mada atau UGM menyampaikan Petisi Bulaksumur sebagai bentuk keprihatinan terhadap dinamika perpolitikan nasional dan pelanggaran prinsip demokrasi menjelang Pemilu 2024.
Petisi ini dibacakan Guru Besar Fakultas Fakultas Psikologi, Prof Koentjoro didampingi sejumlah puluhan Guru Besar, akademisi, alumni dan aktivis BEM KM UGM, di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu (31/1/2024).
Setelah Universitas Gadjah Mada, sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan pernyataan sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan".
Selanjutnya menyusul sejumlah akademisi dari Universitas Indonesia (UI) turut menyampaikan kritikan terhadap Jokowi.
Baca juga: Usai Akademisi, Giliran Eks Pimpinan KPK Kritik Jokowi soal Demokrasi lewat Panca Laku
Selanjutnya kritik terhadap pemerintah Jokowi pun datang dari civitas akademika Universitas Padjadjaran Bandung.
Kritik terbuka terhadap kepemimpinan Jokowi itu disampaikan melalui Seruan Padjadjaran yang dibacakan Sabtu, 3 Februari 2024 dan dihadiri civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad), termasuk rektor, senat akademik, ketua dewan profesor dan para guru besar serta dosen Unpad.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Beda Sikap dengan Jokowi, Wapres: Pemerintah Harus dengar Suara Perguruan Tinggi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)(WartakotaLive.com/Rusna Djanur Buana)
Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.