Sivitas Akademika Kritik Presiden Jokowi, Cak Imin Singgung Sinyal Merah dan Vonis Rakyat
Kritik dari para sivitas akademika ke Jokowi mendapat respons dari Cawapres nomor urut 01 Cak Imin menurutnya ini sinyal merah untuk politik nasional.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sejumlah sivitas akademik dari berbagai perguruan tinggi menyampaikan kritik pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kondisi politik, hukum, sosial, dan demokrasi saat ini jelang Pemilu 2024.
Kritik dari para sivitas akademik tersebut mendapat respons Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Cak Imin meminta dengan adanya itu, pemerintah dan partai politik bisa memperbaiki diri.
Itu agar mendapat kepercayaan masyarakat.
“Itu sinyal merah, ya, lampu merah buat politik nasional kita," terang dia.
"Kita harus waspada untuk memperbaiki terutama pemerintah dan partai-partai harus memperbaiki diri,” tambahnya.
Cak Imin khawatir bila diteruskan seperti ini, rakyat memvonis pemerintah dan menjadi catatan buruk bagi sejarah bangsa Indonesia.
“Supaya tidak ada vonis rakyat. Kalau rakyat vonis chaos berarti kan," jelas dia.
"Ini peringatan catatan buruk demokrasi kota,” imbuhnya.
Baca juga: Terus Bertambah, Berikut 32 Sivitas Akademika Kampus yang Mengkritik Netralitas Jokowi
Pria yang juga Wakil DPR RI tersebut juga membuka opsi agar DPR memanggil beberapa menteri yang berkaitan dengan isu yang sedang disorot.
“Saya lagi cuti sejak pemilu. Mungkin DPR RI bisa melakukan pemanggilan menteri-menteri terkait dengan keprihatinan itu,” tuturnya.
Berbagai polemik pun tak luput ia soroti.
Selain mengenai penyelenggaraan pemilu, ada pula mengenai bansos yang dinilai tidak tepat disalurkan dengan cara seperti sekarang.
“Misalnya soal pemilu menteri dalam negeri," jelas dia.
"Soal bansos panggil menteri sosial sama badan penanggulangan bencana supaya ada etika dalam pembagian bansos itu,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sinyal Merah Politik Nasional, Akademisi Kritik Jokowi, Cak Imin Khawatir Ada Vonis Rakyat,