Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duduk Perkara Anak Aniaya Orang Tua Gara-gara Emosi Usai Nonton Debat Capres

Seorang anak berinisial AD menganiaya kedua orang tuanya bernama Marsup dan Mursala di Palembang, Sumatera Selatan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Duduk Perkara Anak Aniaya Orang Tua Gara-gara Emosi Usai Nonton Debat Capres
Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran rakabuming Raka, nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berfoto bersama dengan Pimpinan KPU usai mengikuti debat kelima Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024). Debat kelima mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan,sumber daya manusia dan inklusi. Tribunnews/Jeprima 

"Sekarang dengan sosial media yang begitu gencarnya mematikan satu karakter dengan karakter yang lain, sehingga menggiring opini dari pemilih itu sendiri. Suka atau tidak suka kebencian itu digiring oleh para pendukung," ungkapnya.

Penggunaan media sosial, lanjut Martini sehingga masyarakat tidak lagi merahasiakan pilihannya.

"Itu pilihan aku hak aku. akibat digiring sosial media dan opini inilah ada ketidaksertaan terhadap pasangan tidak terpilih oleh dia," katanya.

Lalu, digiring lagi dengan debat capres yang ditayangkan langsung oleh stasiun televisi, sehingga terlihat itulah yang benar benar bodoh, itulah yang benar-benar pintar.

"Mana yang memang berkualitas itu akan digiring lagi oleh masyarakat, didalam media sosial mengatakan ini memang berkulitas, ini akan membawa perubahan dengan kultur berbeda," bebernya.

Sehingga ketika saat masyarakat sudah memilih satu kandidat, itu merupakan harga mati dan harga diri.

"Hal ini dapat merugikan mental, fisik dan materi serta keutuhan antar masyarakat, tetangga bahkan keluarga itu sendiri," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Terkait anaknya sendiri, lebih jauh Martini mengatakan apayang harus dilakukan sang anak, dan karena dia sudah wajib memilih.

"Hak pilih itu hak asasi manusia. Jadi dia merasa ini aku nih. Ketika dipatahkan dia merasa harga diri dia diinjak-injak," ungkapnya.

Diketahui, sang anak itu sudah menyukai calon pmilihannya dengan sempurna karena digiring oleh media sosial tadi.

"Yang harus dilakukan anak tersebut, memang sebenarnya apalagi kita ini dilapisi dengan agama yang baik, lingkungan yang baik. Bahwa orang tua itu harus dihormati, walaupun itu larinya didalam laporan orang tua anak itu akan dikenakan saksi pidana," tegasnya.

Tetapi jika memang itu akan diselesaikan secara kekeluargaan, menurutnya, lebih setuju hal ini dicari penyelesaian dengan cara kekeluargaan.

Digiring hal ini menjadi gambaran di masyakarat bagi pemimpin. "Oh jadi seperti ini jika seseorang sudah suka dengan pilihannya. Namun hal yang dilakukan kepada orang tua jangan terjadi," tutupnya.

Penulis: Andyka Wijaya

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Diduga Beda Pendapat, Anak di Palembang Aniaya Orangtua Gegara Debat Capres, Polisi Turun Tangan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas