Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dulu Terseret Pemerasan SYL, Kini Kapolrestabes Semarang Bantah Intimidasi Rektor Unika Semarang

Dulu terseret dugaan pemerasan eks Ketua KPK Firli Bahuri ke eks Mentan SYL, sekarang Kapolrestabes Semarang bantah intimidasi Rektor Unika Semarang.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Dulu Terseret Pemerasan SYL, Kini Kapolrestabes Semarang Bantah Intimidasi Rektor Unika Semarang
Kolase foto Dok Polda Jateng/Tribunnews.com
Kolase foto Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Presiden Jokowi dan Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto (kanan). Kombes Irwan Anwar bantah telah lakukan intervensi terhadap Rektor Unika Semarang. Dulu terseret kasus dugaan pemerasan eks Ketua KPK Firli Bahuri ke eks Mentan SYL, sekarang Kapolrestabes Semarang bantah intimidasi Rektor Unika Semarang 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar lagi-lagi tuai sorotan.

Dulu berkali-kali diperiksa Polda Metro Jaya di kasus dugaan pemerasan eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dengan tersangka eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Kini Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar diduga melakukan intimidasi ke Rektor Unika Soegijapranata Semarang terkait maraknya gelombang kritik kepada pemerintah Presiden Jokowi.

Polrestabes Semarang langsung angkat bicara membantah ada intimidasi kepada Rektor Unika Soegijapranata Semarang.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengakui, pesan yang dikirim lewat Whatsapp (WA) adalah ajakan melaksanakan pemilu damai.

“Tidak ada sama sekali, sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, termasuk ada mahasiswa, civitas akademika, itu mengajak, men-support terciptanya pemilu damai," kata Irwan di Kota Semarang, Selasa (6/2/2024).

Ia mengatakan, penolakan pembuatan video dari Rektor Unika bagian dari pilihan.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto blak-blakan mengungkapkan adanya oknum polisi yang meminta agar dirinya membuat video apresiasi kinerja Jokowi.

Meski sudah ditolaknya, oknum polisi tersebut sampai menelepon berulang kali.

Tolak Buat Video Apresiasi Jokowi, Rektor Unika Soegijapranata Ditelepon Berkali-kali

Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto blak-blakan mengungkapkan adanya oknum polisi yang meminta agar dirinya membuat video apresiasi kinerja Jokowi.

Meski sudah ditolaknya, oknum polisi tersebut sampai menelepon berulang kali.

Berdasarkan keterangan dari oknum polisi yang bersangkutan, video apresiasi kinerja Jokowi itu bakal diserahkan kepada Kapolda Jateng.

"Iya, video itu akan diserahkan ke Kapolda (Jateng). Namun, saya tolak untuk membuat videonya," katanya di Gedung Mikael Kampus Soegipranata Semarang, Selasa (6/2/2024) seperti dikutip dari TribunJateng.com.

Ferdi, sapaannya, menjelaskan, permintaan pembuatan video tersebut bermula saat seorang polisi yang mengaku seorang anggota Polrestabes Semarang menghubunginya lewat pesan singkat Whatsapp, Jumat 2 Februari 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas