Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dulu Terseret Pemerasan SYL, Kini Kapolrestabes Semarang Bantah Intimidasi Rektor Unika Semarang

Dulu terseret dugaan pemerasan eks Ketua KPK Firli Bahuri ke eks Mentan SYL, sekarang Kapolrestabes Semarang bantah intimidasi Rektor Unika Semarang.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Dulu Terseret Pemerasan SYL, Kini Kapolrestabes Semarang Bantah Intimidasi Rektor Unika Semarang
Kolase foto Dok Polda Jateng/Tribunnews.com
Kolase foto Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Presiden Jokowi dan Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto (kanan). Kombes Irwan Anwar bantah telah lakukan intervensi terhadap Rektor Unika Semarang. Dulu terseret kasus dugaan pemerasan eks Ketua KPK Firli Bahuri ke eks Mentan SYL, sekarang Kapolrestabes Semarang bantah intimidasi Rektor Unika Semarang 

Kala itu, ia hendak berangat ke Surabaya untuk menghadiri pertemuan pertemuan pimpinan perguruan tinggi katolik di kota itu. Ia pun tegas menolak membuat video tersebut.

"Kami nyatakan tidak (bikin video) karena kami memilih sikap itu. Kami bukan membenci. Semisal hal baik maka dibilang baik. Sebaliknya, ketika ada sesuatu tidak pas ya bilang tidak pas," ucapnya.

Presiden Jokowi (kiri) dan Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto (kanan).
Presiden Jokowi (kiri) dan Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto (kanan). (Kolase Tribunnews.com)

Ia menolak membuat konten video karena video yang diminta berupa konten mengapresiasi presiden jokowi selama 9 tahun terakhir. Kedua, Pemilu 2024 perlu mencari penerusnya Jokowi.

"Saya sampai ditelpon berulang kali oleh si polisi. Saya tak mengangkat telpon karena sudah jelas jawaban di chat WA (whatsapp)," paparnya.

Ternyata polisi tersebut tak menyerah, ia lantas menghubungi Rektor pada Sabtu, 3 Februari sembari menyertakan contoh-contoh video dari kampus lainnya di Jawa Tengah.

"Setahu saya video contohnya dari Undip, Uin,dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) lainnya di Semarang. Adapula Unsoed (Purwokerto)," jelasnya.

Kendati menolak, polisi tersebut terus memohon kepada Rektor Unika.

Berita Rekomendasi

Kali ini, lebih persuasif dengan menyederhanakan permintaan yang awalnya video menjadi hanya statement pernyataan saja.

Sama halnya dengan permintaan video, Rektor Unika juga diberi contoh pernyataan dari seorang Rektor Kampus lain di Semarang.

"WA tadi pagi terakhir jam 11, bahasanya pak mbok kasihani saya. Saya jawab, saya tahu jenengan jalankan tugas tapi tolong hormati pilihan kami," terangnya.

Alasan Menolak

Ferdi menyebut, menolak untuk pembuatan video tersebut karena ada beberapa alasan.

Alasan pertama, berawal dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berujung Majelis Kehormatan MK sudah menyatakan keputusannya yang menyatakan ada pelanggaran.

Alasan lainnya, pernyataan Presiden yang mengatakan boleh memihak dan berkampanye.

Padahal pernyataan presiden November 2023 menyuruh ASN, TNI, Polri untuk netral.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas