Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PRT WNI di Malaysia Alami Kendala Pencoblosan Gegara Beririsan Tahun Baru Imlek

Koordinator Advokasi Migrant Care Siti Badryiah menjelaskan alasannya adalah karena mayoritas keluarga di mana PRT ini bekerja tengah merayakan Tahun

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in PRT WNI di Malaysia Alami Kendala Pencoblosan Gegara Beririsan Tahun Baru Imlek
SURYA Malang/PURWANTO
Pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di TPS 09, Desa Tegalrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Malang, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023). Simulasi tersebut diselenggarakan KPU Kabupaten Malang untuk melatih petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pemilih pemula serta pemilih penyandang disabilitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Sebanyak 2.054.178 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Malang dan 7.761 Tempat Pemungutan Suara (TPS) disiapkan KPU Kabupaten Malang pada 14 Februari 2024 mendatang. SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Malaysia mengalami kendala untuk melakukan pencoblosan. Hal ini mengingat proses pemungutan suara di Malaysia beririsan dengan Tahun Baru Imlek.

Koordinator Advokasi Migrant Care Siti Badryiah menjelaskan alasannya adalah karena mayoritas keluarga di mana PRT ini bekerja tengah merayakan Tahun Baru Imlek. Sehingga para PRT sulit untuk pergi ke luar rumah.

"PRT susah ikut nyoblos karena mayorita kerja di orang Cina. orang Cina lagi raya. Saya juga ngalamin. Pada saat hari raya Chinese, PRT susah keluar, kerjaannya sangat banyak sekali," kata Siti dalam konferensi pers yang digelar Migrant Care secara daring, Sabtu (10/2/2024).

"Apalagi majikannya umpanya yang tidak pesta di rumah, mereka keluar, wisata, PRT-ya dibawa. Itu saya kira jadi kendala untuk PRT melakukan pencoblosan di TPS," sambungnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengeklaim proses pemungutan suara di luar negeri berjalan lancar kecuali di Malaysia. Namun ketidaklancaran itu berkaitan dengan video dan informasi yang beredar soal surat suara di Kuala Lumpur, Malaysia yang sudah tercoblos lebih dulu.

"Sejauh ini pelaksanaan pemungutan suara untuk 3 metode di luar negeri baik itu pemungutan suara dengan metode pos, KSK, ataupun TPS LN alhamdulilah berjalan lancar," ujar Anggota KPU RI Idham Holik saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2024).

Berita Rekomendasi

"Kecuali Kuala Lumpur yang perlu kami konfirmasi lebih lanjut," ia menambahkan.

Baca juga: Migran Care Ungkap Ada Praktik Jual Beli Surat Suara WNI di Malaysia, Harganya Rp 163 Ribuan

Baca juga: Anies Baswedan Tak Menyangka JIS Dipadati Lautan Manusia

Baca juga: Maruarar Sirait Umumkan Masuk Gerindra, Naik Sisingaan Ikut Kampanye Prabowo-Gibran di GBK

Selain di Kuala Lumpur, 127 wilayah yang melaksanakan pemungutan suara berjalan lancar. Termasuk di mana yang sebelumnya pemerintah setempat menetapkan keadaan darurat.

"Di 127 PPLN (panitia pemilihan luar negeri) lainnya alhamdulilah dalam kondisi kondusif semuanya berjalan lancar termasuk di Panama City," jelas Idham.

"Di Panama kan kemarin ada state of emergency ditetapkan oleh pemerintahnya," sambungnya.

Sejumlah lokasi di luar sudah mulai melakukan pencoblosan untuk Pemilu RI sejak 5 Februari 2024. Untuk hari ini, banyak lokasi yang melangsungkan kegiatan tersebut, mulai dari negara dari Asia, Eropa, Amerika, Australia, hingga Afrika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas