Usung Tema Kerajaan Sunda, Prajurit Bertumbak Sambut Warga yang Hendak Nyoblos di TPS 007 Sawahkulon
TPS 007 Desa Sawahkulon ini ternyata berkonsep Kerajaan Sunda yang didesain cukup unik.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Warga di Desa Sawahkulon, Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang datang ke TPS 007 disambut dengan sejumlah pria yang membawa tumbak lengkap dengan perisai.
Para pria tersebut berdandan layaknya prajurit sebuah kerajaan.
Meski kondisi sedang hujan, para warga tetap antusias untuk mendatangi TPS dan menggunakan suaranya.
TPS 007 Desa Sawahkulon ini ternyata berkonsep Kerajaan Sunda yang didesain cukup unik.
Mulai janur kuning yang menjadi penanda lokasi TPS hingga karpet merah yang menjadi jalur warga masuk ke TPS.
Saat masuk ke area pencoblosan pun warga bisa melihat delapan penggawa berpakaian ala kerajaan lengkap dengan aksesori tumbak, pedang, dan tamengnya.
Petugas TPS perempuan yang menyiapkan surat suara pun berpakaian unik serbahijau layaknya tokoh Nyi Ratu Kidul.
Nuansa kerajaan semakin kental dengan iringan alat musik gambang yang dimainkan secara langsung.
Salah satu petugas TPS 007 Sawahkulon, Sopian, menyebutkan bahwa konsep TPS yang diusung kali ini adalah Kerajaan Sunda.
Hal ini dilakukan untuk menarik minat masyarakat untuk hadir ke TPS dan menggunakan hak suaranya di Pemilu 2024.
"Dengan konsep unik kerajaan seperti ini, kami berharap masyarakat bisa hadir untuk memenuhi haknya sebagai warga negara Indonesia," kata Sopian kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).
Baca juga: Pocong hingga Suster Ngesot Jaga TPS 5 Nambo Bandung, Warga Justru Antusias
Ia mengatakan, konsep kerajaan ini didapatkan pembiayaannya dari hasil swadaya masyarakat.
"Warga yang hadir juga bisa menikmati kenyamanan dalam menunggu proses pencoblosan berlangsung," kata Sopian.
KPPS di TPS 5 Nambo Bandung Berkostum Hantu
Pemilu 2024 ini, suasana 'menyeramkan' hadir di TPS 05 di Kampung Nambo, Desa Batukarut, Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Warga yang hendak mencoblos di TPS 05 akan disambut dengan hantu pocong hingga suster ngesot.
Bukan makhluk astral, hantu-hantu tersebut adalah petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 05 yang berdandan layaknya hantu khas Indonesia.
Tak hanya dandanan atau busana para petugas KPPS saja yang unik, di TPS nya pun didekor dengan suasana menyeramkan.
Saat masuk terdapat tulisan Selamat Datang di TPS 5 Nambo Batukarut, orang yang datang langsung disambut oleh kuntilanak, suasana ruangan sedikit gelap.
Di ruangan pemilihan bagian depan terdapat kuburan dan boneka mayat.
Selain itu terdapat hiasan lain, seperti boneka pocong yang digantung, hingga sesajen.
Masyarakat yang datang untuk menentukan pilihan, bukannya takut dengan adanya hantu-hantu tersebut.
Mereka malah mentertawakan hantu tersebut, hingga meminta foto bersama.
Ketua KPPS 05 Nambo, Rudi Haryanto, mengatakan, sebetulnya ini konsep pakaian dan desain TPS seperti ini untuk menarik minat masyarakat menggunakan hak pilihnya.
"Ini untuk menarik minat masyarakat. Jadi bukan sekadar datang ke TPS (untuk mencoblos), tapi untuk hiburan juga," kata Rudi, di sela bertugas, yang berdandan ala drakula.
Menurut Rudi, yang bertugas di TPS terdapat sembilan orang, untuk makeup dibantu teman-temannya.
"Ada dari teman-teman yang kebetulan bersedia membantu kami dirias sedemikian rupa," katanya.
Alhamdulillah dalam persiapan penyelenggaraan pemungutan suara, kata Rudi, tak ada kesulitan.
"Ada dekor juga ini, konsepnya kuburan, mayat, sama pernak pernik lainnya," katanya.
Rudi bersyukur, dengan demikian pihaknya dapat respon bagus dari masyarakat.
"Gak ada yang ketakutan, masyarakat malah pada ketawa-ketawa," tuturnya.
Anggota KPPS, Hery Winardi (43), mengungkapkan meski berpakaian menyeramkan dan dekor menyeramkan, masyarakat malah jadi antusias.
"Jadi meski berpenampilan seram bukannya masyarakat jadi takut, tapi jadi antusias datang, ketawa-ketawa, dan pada minta foto," kata Hery, yang berdandan dengan kostum suster ngesot.
Hery mengatakan, total pemilih di TPS ini sebanyak 245 orang.
"Yang menggunakan hak pilihnya, sekitar 90 persenan lebih," katanya.
Hery mengaku, memang menggunakan kostum hantu ide spontan, pihaknya sengaja supaya berbeda dengan yang lain.
"Jadi kami sengaja berpakaian dan menghias TPS menyeramkan seperti ini, supaya berbeda dengan yang lain, dan menarik minat masyarakat datang ke TPS," ujar Hery.
Meski berpenampilan hantu, ia mengaku, pelayanan terhadap masyarakat yang paling utama.
"Jadi gak keganggu dengan busana, pelayanan harus maksimal," ucap Hery.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Prajurit Kerajaan Sunda Bawa Tumbak serta Nyi Roro Kidul Ada di TPS 007 Sawahkulon Purwakarta