Hormati Hasil Pemilu di Indonesia, Gedung Putih Singgung Kasus HAM Prabowo
Gedung Putih menegaskan pemerintah AS akan menghormari hasil Pemilu Indonesia 2024.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Juru Bicara Kantor Presiden Amerika Serikat (AS) Gedung Putih menegaskan pemerintah AS akan menghormari hasil Pemilu Indonesia 2024.
Saat ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tengah unggul untuk menjadi Presiden Indonesia terbaru menurut hasil sementara hitung cepat atau quick count.
Prabowo selama ini memiliki hubungan yang tak terlalu baik dengan AS.
Pasalnya negara tersebut pernah melarang Prabowo ke AS selama lebih dari satu dekade karena tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
“Kami akan memberikan selamat pada waktu yang sesuai. Saya tak bisa memberikan tanggal dan waktu yang pasti untuk itu, karena saya tahu bahwa hasilnya masih belum ditentukan,” tutur Penasihat Keamanan Gedung Putih John Kirby, Kamis (15/2/2024) dilansir dari Voice of America.
“Kami akan menghormati pemilu dan juga suara dari rakyat Indonesia,” tambah Kirby.
Saat ditanya apakah Pemerintahan Joe Biden nyaman dengan rekam jejak Prabowo, Kirby menggarisbawahi bahwa hak asasi manusia tetap menjadi fondasi paling dasar atas kebijakan luar negeri Biden.
“Tak ada satu pun pembicaraan yang dilakukannya di manapun di dunia ini dengan pemimpin asing ia tidak membicarakan masalah ini, dan selalu mengungkapkan perhatian mengenai hak asasi manusia dan hak sipil, dan itu tak akan berubah,” sambungnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Luar Negeri AS Matt Miller telah memberikan selamat atas diadakannya pemilu di Indonesia.
“Kami memberikan selamat kepada rakyat Indonesia atas besarnya partisipasi mereka dalam pemilu hari ini,” katanya dalam pernyataan melalui Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.
“Pemungutan suara ini merupakan bukti ketangguhan dan kuatnya komitmen masyarakat Indonesia terhadap proses demokrasi dan lembaga pemilu,” lanjut Miller.
Berdasarkan hitung cepat, Prabowo unggul lebih dari 50 persen, di atas dua calon presiden lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Jika pada hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara yang memiliki Prabowo tetap berada di atas 50 persen, maka pemilu 2024 tetap satu putaran.
Disorot Media Asing