Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Dirut BPJS Kesehatan: Ke Depan Skrining Dahulu, Baru Jadi Petugas 

Hingga Minggu (18/2/2024) pukul 23.58 WIB, total ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in 84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Dirut BPJS Kesehatan: Ke Depan Skrining Dahulu, Baru Jadi Petugas 
Tribunnews.com
Dilansir dari laman KPU, pemerintah juga menyiapkan uang santunan kecelakaan kerja bagi petugas badan Ad hoc Pemilu 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan jumlah petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia. 

Hingga Minggu (18/2/2024) pukul 23.58 WIB, total ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia.

Budi merinci bahwa 71 petugas yang meninggal berasal dari unsur Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sementara itu, 13 petugas lainnya berasal dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Mengenai hal ini, Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK  mengatakan untuk mencegah munculnya angka kematian petugas pemilu, sebaiknya dilakukan skrining terlebih dahulu. 

"Mungkin kedepan skrining dulu, baru menjadi petugas," ungkapnya pada konferensi pers yang dilaksanakan di Kemenkes, Senin (19/2/2024). 

Berita Rekomendasi

Pihaknya pun tengah berupaya berkoordinasi dengan Kemenkes untuk melakukan promosi preventif termasuk dalam bentuk skrining. 

Pada Pemilu 2024, skrining dilakukan setelah petugas mendaftar. 

Petugas diminta menjalani skrining kesehatan sebelum kegiatan pemilihan umum. 

Hal ini dilakukan agar kesehatan para petugas KPPS tetap termonitor saat bertugas. 

Baca juga: Mendagri Tito Pastikan Pendataan Petugas Pemilu yang Meninggal Dunia Akan Dipercepat

Pada kesempatan yang sama, Ali Ghufron mengatakan masih ada 278.495 orang dari 7,9 juta petugas Pemilu yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

“Tetapi yang menarik adalah kesadaran sangat tinggi dari 7,9 juta itu. Ada 6.825.951 yang melakukan skrining atau 86,4 persen,” katanya.

“Dari skrining tadi itu ada 398.155 yang berisiko penyakit, atau 5,83 persen yang skrining itu berisiko penyakit dan kita beritahukan lewat peserta atau masyarakat umum, tapi terbatas,” katanya.

(Tribunnews)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas