Prabowo-Gibran Unggul di Real Count KPU, Pengamat: Tak Bisa Dinafikan, Faktor Presiden Jokowi
Pengamat politik Arif Susanto menilai faktor Presiden Jokowi jadi salah satu alasan Prabowo-Gibran bisa unggul hasil real count Pilpres 2024 dari KPU.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto menilai faktor Presiden Jokowi jadi satu di antara alasan Prabowo-Gibran bisa unggul hasil real count Pilpres 2024 dari KPU.
Diketahui dari hasil real count Pilpres 2024 KPU pada Selasa (20/2/2024) pukul 06:00 WIB, 72,03 persen data Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pasangan Prabowo-Gibran meraih perolehan suara 58,62%. Lalu pasangan Anies-Cak Imin 24, 27% dan Ganjar-Mahfud 17,11%.
"Sesuatu yang tidak bisa dinafikan itu adalah faktor Jokowi. Jadi dukungan pemerintah itu tidak bisa dimiliki baik pasangan Anies - Cak Imin dan Ganjar - Mahfud," kata Arif kepada Tribunnews.com Selasa (20/2/2024).
Dikatakan Arif jika pemerintah condong kepada salah satu pasangan itu merupakan hal yang normal.
"Tetapi sesuatu yang tidak bisa diterima adalah langkah-langkah intervensi. Saya berikan contoh misalkan presiden sarankan format debat Capres diubah. Itu bentuk intervensi," kata Arif.
Ia melanjutkan presiden naikkan tunjangan Bawaslu sehari sebelum pemilu. Itu juga dinilainya bentuk intervensi.
"Presiden melakukan politisasi bansos dibantu oleh partai-partai pendukung Prabowo. Ada Golkar, PAN yang terus-menerus mengatakan bansos merupakan bukti kemurahan Jokowi dan akan dilanjutkan oleh pasangan Prabowo Gibran kalau terpilih," kata Arif.
Baca juga: Kata FX Rudy soal Penyebab Ganjar-Mahfud Keok di Solo: Bansos dan Serangan Fajar
Menurutnya itu juga merupakan penyalahgunaan kekuasaan.
"Yang tak kalah penting adalah ketidaknetralan aparat negara," jelasnya.
Faktor-faktor tersebut dikatakan Arif, tidak dimiliki baik paslon 01 maupun 03.
"Saya kira faktor itu jauh lebih menentukan dari faktor-faktor lain. Seperti pendanaan kampanye, sampai dukungan yang tidak cukup solid dari partai pengusungnya," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.