Gatot Nurmantyo Harap Pertemuan Megawati dan JK Bisa Lahirkan Hak Angket
Gatot memandang wacana pertemuan Megawati dan JK positif untuk membangun komunikasi politik.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sekaligus mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo berharap pertemuan Presiden kelima Indonesia sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla bisa melahirkan hak angket DPR untuk menyelidiki proses pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikannya usai diskusi publik bertajuk Rakyat Indonesia Menggugat di kawasan Menteng Jakarta Pusat pada Jumat (23/2/2024) malam.
Baca juga: Anies Buka Peluang Bertemu Ganjar Bahas Wacana Hak Angket Dugaan Kecurangan Pilpres
"Ya yang diharapkan berjuang bersama-sama untuk menyelamatkan negeri ini. Melalui jalan yang terakhir di negeri ini sesuai aturan yang ada ya hak angket tadi," kata dia.
Gatot memandang wacana pertemuan Megawati dan JK positif untuk membangun komunikasi politik.
Ia mengatakan hati seorang ibu yang dimiliki Megawati akan muncul untuk membela kebenaran yang hakiki.
Di samping itu, kata dia, JK yang telah dua kali menjabat sebagai wakil presiden juga sangat berpengalaman di bidang politik.
Pertemuan keduanya, kata dia, penting untuk mematangkan perjalanan Indonesia ke depan.
"Tentunya apa yang pernah diukir oleh mereka berdua ini tidak mau dirusak hanya untuk kepentingan keluarga saja. Komunikasi politik itu perlu untuk mematangkan perjalanan negeri ini lebih lanjut," kata dia.
Gatot sendiri meyakini penggunaan hak angket sendiri telah memenuhi persyaratan dan akan terealisasi.
Menurutnya penggunaan hak angket menjadi jalan terakhir karena meragukan mekanisme hukum melalui Mahkamah Konstitusi dan Bawaslu.
Baca juga: Hak Angket Secara Konstitusional Tidak Dirancang untuk Selesaikan Sengketa Hasil Pemilu
"Ya sekarang kita hukum, Mahkamah Konstitusi bagaimana bisa dipercaya? Bawaslu bagaimana bisa dipercaya? Maka secara aturan di negara ini, tempat terakhir ya hak angket itu saja," kata Gatot.
"Kalau itu nggak bisa ya terpaksa parlemen jalanan nanti yang bekerja. Kan sayang kalau pakai parlemen jalanan. Bisa terjadi kekacauan dan sebagainya. Tapi kalau hak angket ini berjalan, ini kan kita lihat saja nanti. Jadi kebenaran mana yang benar terjadi," sambung dia.
Pertemuan Diyakini Terjadi
Diberitakan sebelumnya Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu meyakini rencana pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla alias JK bakal terjadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.