Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaga Keamanan di Papua, SSDM Polri Berikan Pemulihan Psikologi untuk Anggota Operasi Damai Cartenz

Hal ini mengingat para anggota memiliki beban tugas yang cukup berat karena risiko yang sangat tinggi

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jaga Keamanan di Papua, SSDM Polri Berikan Pemulihan Psikologi untuk Anggota Operasi Damai Cartenz
Tribunnews.com
Ilustrasi Polisi. Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri memberikan pemulihan psikologi bagi para anggota Operasi Damai Cartenz yang ditugaskan untuk mengamankan tanah Papua. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri memberikan pemulihan psikologi bagi para anggota Operasi Damai Cartenz yang ditugaskan untuk mengamankan tanah Papua.

Hal ini mengingat para anggota memiliki beban tugas yang cukup berat karena risiko yang sangat tinggi saat mengamankan provinsi yang terkenal dengan julukan Bumi Cendrawasih tersebut.

"Menyadari besarnya risiko saat pelaksanaan tugas operasi kepolisian tersebut, Biro Psikologi SSDM Polri memberikan SUPPORT-Psi (Sentuhan, Pemberian Perhatian, Olah Rasa dan Terapi Psikologi) berupa pemulihan psikologi para personel pasca bertugas," As SDM Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (24/2/2024).

Dedi berharap pemulihan psikologi pasca-bertugas ini diharapkan para anggota dapat membuang emosi-emosi negatif saat pelaksanaan tugas dan mengembalikan kesehatan mental anggota Korps Brimob Polri untuk kembali ke keluarga, masyarakat dan kesatuannya.

Adapun pelaksana kegiatan ini yakni personel Biro Psikologi SSDM Polri dan Korps Brimob Polri, sarjana Psikologi Pusdik Lantas Polri, sarjana Psikologi Pusdik Polairud, dan Paja SSDM Polri.

"Pemulihan dan release emosi negatif dengan metode emotional agility kepada peserta, relaksasi dan diadakan games," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Mantan Kadiv Humas Polri menuturkan, hasil dari kegiatan ini yakni para anggota mampu membangun kedekatan dengan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih bermakna.

Kemudian, anggota mampu mengidentifikasi kondisi pribadinya saat ini dan mengetahui bagaimana harus bertindak. Anggota juga mampu mensyukuri apapun yang terjadi saat ini.

"Anggota yang menjadi peserta mampu melepaskan emosi negatifnya untuk meraih kondisi yang lebih bermakna," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas