PSI Usul Bentuk Fraksi Threshold, PDIP: Untuk Kepentingannya Sendiri
Andreas Hugo Pareira mengomentari usulan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie agar membentuk fraksi threshold di DPR RI.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira mengomentari usulan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie agar membentuk fraksi threshold di DPR RI.
Andreas menilai, usulan tersebut hanya untuk kepentingan partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Usul hanya untuk kepentingan partainya sendiri," kata Andreas kepada Tribunnews.com, Sabtu (2/3/2024).
Sehingga, anggota Komisi X DPR RI ini menganggap usulan untuk membentuk fraksi threshold tak perlu dibahas.
"Tidak menarik untuk dibahas," ujar Andreas.
Usulan pembentukan fraksi threshold sebelumnya disampaikan Grace menanggapi putusan MK yang meminta DPR dan pemerintah untuk mengatur ulang ketentuan ambang batas parlemen.
Grace mengatakan, PSI mengapresiasi putusan MK tersebut agar tidak ada suara rakyat yang terbuang.
"Kami mengapresiasi putusan tersebut dan upaya dari teman-teman Perludem agar tidak ada suara rakyat yang terbuang," kata Grace kepada Tribunnews.com, Jumat (1/3/2024).
Menurutnya, suara-suara partai nonparlemen kalau digabung sangat signifikan mencapai 9,79 persen.
Karenanya, Grace mengusulkan pembentukan "Fraksi Threshold", yakni fraksi khusus untuk partai yang suaranya tidak mencapai persentase.
"Daripada parliamentary threshold lebih baik dibuat fraksi threshold, yaitu kebutuhan suara minimun untuk membentuk 1 fraksi sendiri," ujarnya.
Baca juga: NasDem Nilai Usulan PSI Bentuk Fraksi Threshold Tak Relevan
"Jadi suara rakyat tidak terbuang, namun untuk partai-partai yang suaranya tidak mencapai persentase tertentu, digabungkan dalam 1 fraksi," ucap Grace menambahkan.