Massa Demo Pemilu Curang di Depan DPR Bubar, Jalan Dibuka, Sampah Sisa Pembakaran Berserakan
Demo tersebut diakhiri dengan aksi pembakaran spanduk berukuran besar bergambar foto wajah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di tengah jalan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Mulanya, massa aksi menunjuk-nunjuk spanduk dengan gambar Presiden Jokowi itu seraya bertanya, "Ini kita apain ini yak (spanduk besar gambar Jokowi)," kata seorang massa aksi sembari nunjuk spanduk di lokasi.
Menyambut pertanyaan itu, sebagian besar massa aksi teriak untuk membakar spanduk tersebut.
Baca juga: 126 Anggota DPR Izin Rapat Paripurna di Tengah Isu Hak Angket, Termasuk Puan Maharani dan Cak Imin
Setelahnya, seruan itu semakin meluas, dan mendorong massa untuk membawa spanduk besar tersebut ke tengah jalan yang sudah menjadi area untuk bakar ban.
Saat membawa spanduk tersebut, salah satu mobil komando memutarkan lagu berjudul 'Lagu perjuangan jangan kembali pulang sebelum kita yang menang'.
Terlihat mereka bersemangat untuk membakar spanduk tersebut, bahkan terlihat ada yang sekaligus berjoget-joget.
Setelah sekitar beberapa menit spanduk itu dibawa, terlihat kondisi spanduk sudah hangus terbakar bersamaan dengan tumpukan sampah kertas.
Usai melakukan aksi pembakaran spanduk itu, massa aksi kembali melanjutkan orasinya.
Sampaikan 15 Tuntutan, Termasuk Pemakzulan Presiden Jokowi
Sebagai informasi, aksi tersebut digelar bersamaan dengan agenda rapat paripurna para anggota DPR RI dalam pembukaan masa sidang IV tahun 2023-2024.
Dalam tuntutannya, massa aksi menyayangkan terkait proses Pemilu khususnya Pilpres 2024 ini terendus kecurangan.
Massa aksi meyakini kalau apa yang terjadi dalam Pemilu 2024 ini merupakan arahan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Atas hal itu, mereka meminta dan mendesak DPR RI untuk melaksanakan hak angket perihal kecurangan pemilu.
"Para anggota DPR yang kami hormati, laksanakan hak angket kalian, tolak pemilu curang, rezim telah membohongi rakyat," kata seorang orator di atas mobil komando.
Baca juga: Real Count KPU 78 Persen: Prabowo-Gibran Tembus 58,8 Persen, Jauh Tinggalkan AMIN & Ganjar-Mahfud
Tak hanya itu, setidaknya ada 15 poin yang dituntut massa aksi dari Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi tersebut.
Termasuk di antaranya yakni mereka menolak kenaikan sembako yang belakangan ini melejit.