Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancaman Tak Lolos Ambang Batas Parlemen Disebut Bisa Sandera PPP soal Wacana Hak Angket

Ancaman tak lolos ambang batas parlemen disebut bisa menyandera PPP dalam mendukung wacana pengguliran hak angket DPR.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Ancaman Tak Lolos Ambang Batas Parlemen Disebut Bisa Sandera PPP soal Wacana Hak Angket
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah anggota DPR mengikuti rapat paripurna ke-12 penutupan masa persidangan III tahun sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Ancaman tak lolos ambang batas parlemen disebut bisa menyandera PPP dalam mendukung wacana pengguliran hak angket DPR. 

"Hak angket itu PPP akan bersikap setelah nanti tanggal 20 Maret. Kita masih fokus pada rekapitulasi suara," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Adapun rekapitulasi hasil Pemilu 2024 dijadwalkan pada 20 Maret 2024 mendatang.

Awiek lantas mengungkapkan, Fraksi PPP belum pernah membahas perihal hak angket.

"Enggak ada (friksi), karena kita belum pernah rapat," ujar pria berusia 43 tahun itu.

Kader PPP Diminta Tak Komentari Hak Angket

Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan seluruh kader partainya diminta tak berkomentar soal wacana hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Ia menyebut keputusan itu berdasarkan hasil rapat PPP yang dipimpin Muhamad Mardiono.

Menurut Sandi, saat itu mereka bersepakat menyerahkan kepada Mardiono untuk menyampaikan terkait sikap PPP.

Berita Rekomendasi

"Ya sepengetahuan saya di rapat terakhir yang dipimpin oleh Pak Plt Ketum bahwa diminta kepada semua kader menyerahkan posisi dan keputusan akhir PPP itu kepada pimpinan kepada Plt Ketum yang akan menyampaikan," kata Sandiaga saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Ia menegaskan, kader PPP diminta tak memberikan komentar terkait hak angket agar tidak ada mispersepsi. 

"Kita diminta tidak memberikan komentar, nanti takut menjadi deviasi atau mispersepsi," ujarnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas