Fakta Caleg PKS Setop Aliran Air Warga usai Gagal di Pileg DPRD, Bantah Bukan karena Kalah Nyaleg
Caleg DPRD Cilegon dari PKS, Sumedi Madasik, putus aliran air bersih warga usai gagal di Pileg DPRD 2024. Bantah bukan karena kalah nyaleg.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Caleg DPRD Cilegon dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sumedi Madasik, tengah menjadi sorotan usai menyetop aliran air bersih warga dari sumur bor miliknya.
Hal itu terjadi di Cisuru RT 03/06 Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.
Menggaung kabar, aksi Sumedi memutus aliran air bersih itu lantaran dirinya gagal di Pemilu Legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon 2024.
Namun Sumedi membantahnya, pemutusan aliran air Warga itu bukan karena dirinya kalah nyaleg.
Akibat dari pemutusan aliran air tersebut, sejumlah warga Cisuru terpaksa harus berjalan sejauh 2 kilometer (km) untuk bisa memperoleh air bersih.
Lantas berikut fakta-faktanya:
Warga Bayar Rp 10.000
Buki, seorang warga Cisuru, mengaku penyaluran air bersih dari sumur bor Sumedi sudah berjalan selama 4 tahun.
Namun aliran air bersih tersebut disetop empat haris pasca-Pemilu 2024, dikutip dari TribunJabar.id.
Warga juga membayar Rp 10.000 per kubik kepada pemilik setiap bulan.
Sementara Satriah, warga setempat hanya pasrah ketika pemilik menyetop aliran air bersih dari sumur bor.
Apalagi sumur bor itu milik pribadi, bukan pemerintah.
Baca juga: PKS Tak Masalah Kembali Jadi Oposisi: Kami Tidak Ada Kesulitan
"Sekarang kita susah ngambil air. Harapannya dari pemerintah ada perhatiannya untuk kita, kalau bisa dibuatkan sumur bor biar kita tidak kesulitan air lagi," ujarnya.
Warga Sebut Banyak yang Tak Coblos Sumedi
Menurut Buki lagi, sebelum pencoblosan, pemilik bor meminta warga untuk memberikan dukungannya saat maju sebagai caleg.
Namun, banyak warga yang tidak memilih caleg dari PKS tersebut.
"Beliau minta supaya dapat 100 suara dari kampung ini. Berhubung suaranya tidak sampai, akhirnya diputus sama dia," ucapnya di Cisuru, Selasa (12/3/2024).
Padahal, tidak ada perjanjian antara warga dan pemilik untuk mendukungnya pada Pemilu 2204.
Warga lain, Satriah, juga menambahkan memang ada kesepakatan warga dengan si pemilik sumur bor pada saat Pemilu 2024.
Namun, banyak warga kampung yang awam, sehingga tidak memilih Sumedi sebagai caleg.
Bantahan Sumedi
Sumedi membantah soal kabar yang menyebut dirinya menyetop aliran air warga lantaran tidak lolos menjadi anggota DPRD Kota Cilegon.
Menurutnya, penyetopan itu dilakukan sementara atas kesepakatan bersama untuk mencari solusi agar bisa menutup beban biaya yang selama ini sudah ditanggungnya.
"Memang saya caleg dan gagal. Mungkin Allah belum restui dan meridai saya untuk mewakili masyarakat yang seutuhnya," ucapnya.
Madasik mengaku dirinya tidak seperti caleg lain yang melakukan politik uang untuk membeli suara rakyat.
"Kurang lebih empat tahun saya bantu air bersihnya. Bahkan alhamdulillah air yang saya alirkan ke sana ph-nya 7 itu luar biasa, bahkan masyarakat Cisuru pun sendiri bisa mengonsumsi air bersih, termasuk saya dari sini," katanya.
Adapun Rp 10.000 per kubik yang dibayarkan warga, Madasik mengaku hanya menerima Rp 5.000 dan sisanya dikelola warga setempat, seperti untuk perawatan mesin dan beban listrik.
Berharap Dipilih Warga
Sumedi menyebut, warga setempat telah bersepakat untuk memberikan hak pilih mereka kepada dirinya saat Pemilu 2024, dilansir Kompas.com.
Namun pada pelaksanaannya, sejumlah warga diduga menerima uang untuk memilih caleg lainnya.
“Itu akibat serangan fajar,” kata Sumedi.
Sumedi merasa wajar jika warga setempat bisa memberikan suara mereka pada Pemilu 2024 dari hal baik yang dilakukannya.
Dari jumlah 140 warga yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), ia mengaku hanya meminta 100 suara untuk dirinya terpilih sebagai caleg PKS untuk DPRD Cilegon.
"Saya cuma berharap itu cuma 100 suara. Wajarlah kurang lebih sekitar 70 persen, tapi yang saya dapat cuma 45 persen," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Mantan Caleg Setop Aliran Sumur Bor, Warga Cisuru Cilegon Harus Jalan Sejauh 1 Km untuk Air Bersih
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunBanten.com/Ahmad Tajudin) (Kompas.com/Kompas.com/Reni Susanti, David Oliver Purba)