Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sindiran Balik Gibran seusai Disebut Sering Bohongi PDIP: Pak Hasto Meresahkan

Aksi saling sindir Gibran Rakabuming Raka dan Hasto Kristiyanto terkait hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sindiran Balik Gibran seusai Disebut Sering Bohongi PDIP: Pak Hasto Meresahkan
Kolase Tribunnews
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan cawapres pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka. Gibran dan Hasto terlibat saling balas sindiran. 

Hasto meragukan pernyataan Gibran yang menyebut dirinya dan Jokowi masih berharap dapat menjalin silaturahmi dengan PDIP.

"Tolong tanyakan itu bener enggak? Siapa tahu bohong," ucap Hasto sembari tertawa.

"Kita udah berkali-kali dibohongi soalnya," sambungnya lagi.

Hasto: PDIP Dibohongi Gibran

Sebelumnya, Hasto menyebut Gibran kerap berbohong kepada PDIP.

Hasto pun mengungkit pertemuan Gibran dan Prabowo Subianto sebelum bergulirnya Pilpres 2024.

Menurut Hasto, kala itu Gibran mengaku akan tetap setia bersama PDIP.

"Mas Gibran menegaskan di depan saya dan Pak Komar bahwa tidak akan berproses ke sana (cawapres) karena lahir dan dibesarkan di PDIP," kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (1/4/2024) lalu.

BERITA TERKAIT

"Kemudian tahu 'Bahwa bapak saya tahun depan akan habis kalau saya tidak berlabuh ke PDI saya ke mana lagi'," ujarnya.

Baca juga: Hasto Buka Suara Tanggapi Rencana Bobby Nasution yang Mau Ambil Formulir Pilkada Sumut dari PDIP

Namun pada akhirnya, Gibran memilih menyebrang dan menjadi cawpres pendamping Prabowo.

Hasto berujar, kebohongan Gibran kepada PDIP telah terbukti dengan pencalonan di Pilpres 2024.

"Nah, ini suatu kebohongan yang ternyata pada bulan Oktober terbukti bagaimana 25 Oktober yang bersangkutan kemudian didaftarkan sebagai calon wakil presiden," ucapnya.

Selanjutnya, Hasto juga mengungkit pernyataan Gibran di hadapan seluruh kepala daerah soal kesetiaan kepada PDIP.

Menurut Hasto, Gibran sudah berulangkali berbohong pada partai berlambang kepala banteng tersebut.

"Tetapi, inilah kemudian yang mendasari abuse of power dari penyelenggaraan kekuasaan negara, sumber-sumber daya negara, alat-alat negara (dipakai)," tukasnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Fersianus Waku)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas