Golkar Tak Mau GeEr Duluan: Belum Ada Pernyataan Resmi Jokowi Keluar dari PDIP
Hanya saja Doli menekankan Golkar merupakan sebuah partai besar yang memiliki aturan organisasi. Golkar merupakan partai tertua yang bisa bertahan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, partainya sangat terbuka bagi siapapun untuk bergabung, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Doli merespons kabar yang menyebut Jokowi akan bergabung ke Golkar setelah keluar dari PDIP.
"Saya sudah jelaskan berkali-kali bahwa Golkar ini partai terbuka, bagi siapa saja yang merasa aspirasinya sama kepentinganya sama cita-cita politiknya sama. kami dengan senang hati menerima tangan terbuka, jangankan seorang presiden rakyat biasa saja masuk Golkar kita senangnnya luar biasa," kata Doli di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis, (25/4/2024).
Hanya saja Doli menekankan Golkar merupakan sebuah partai besar yang memiliki aturan organisasi. Golkar merupakan partai tertua yang bisa bertahan karena para anggotanya taat akan aturan.
"Kami bertahan sampai sekarang karena memang punya tradisi organisasi yang kuat, kaderisasi kuat, semua roda organisasi ini berjalan karena ada aturan mulai dari ADART, peraturan organisasi, juklak, semua diatur dan kita taat dengan itu," katanya.
Baca juga: PSI Daftarkan 10 Gugatan Sengketa Pileg, MK Pastikan Anwar Usman Tidak Ikut Mengadili
Sementara itu, kata Doli, hingga sekarang ini belum ada pernyataan resmi dari Presiden Jokowi maupun keluarganya apakah masih di PDIP atau belum. Oleh karena itu pihaknya tidak ingin berbicara terlalu jauh terkait isu Presiden Jokowi akan merapat ke Golkar.
"Nah semantara ini kan kalau bicara pak Jokowi kami ndak boleh mengandai-andai sampai sekarang belum pernah ada pernyataan resmi dari pak Jokowi atau dari apa yang disebut keluarganya menyatakan keluar dari PDIP, kami juga gak mau GeEr jangan jangan masih PDIP, jadi itu semua tergantung pak Jokowinya," pungkasnya.