Mahfud MD Bawakan Puisi Berjudul 'Kembali ke Masa Depan': Kesejahteraan Jangan Hanya jadi Impian
Bahkan, Mahfud juga menyinggung soal janji-janji menyejahterakan rakyat yang kerap diobral oleh kalangan elite.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Maka betapa besar dosa mereka yang berkhianat dengan keji dan serakah
Ingatlah betapa mulia cita-cita yang pernah kita pancangkan di panggung dunia
Maka betapa pandir mereka yang menginjaknya dengan tega
Yang memperlakukannya sebagai barang loak yang tak punya harga
Kesesatan yang nyata ini harus segera dihentikan
Dan lihatlah: obor penunjuk jalan masih utuh di genggaman kita
Maka mari kita terus menapak di jalan lapang kesadaran
Mari kita kembali ke masa depan
Kurang Ekpresif, Lebih Mudah Pimpin Sidang
Sebelum membacakan puisi tersebut, Mahfud sempat menyampaikan pidato pengantar di acara tersebut.
nya, Kontestan Pilpres 2024 Mahfud MD mendapatkan kesempatan untuk membacakan puisi di acara Halal Bihalal sekaligus pagelaran seni yang digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII).
Dari atas panggung dan disaksikan sejumlah peserta, Mahfud mengaku tidak terbiasa dan tidak mahir dalam membacakan puisi.
Baca juga: Kala PKS dan NasDem Bicara soal Wacana Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024
Menurutnya, justru lebih mudah memimpin sidang ketimbang bersyair di hadapan banyak orang.
"Saudara sekalian, saya sama dengan Pak Syarifudin tidak terbiasa membaca puisi, lebih mudah dan lebih lancar tampil memimpin sidang pengadilan," kata Mahfud.
Pernyataan dari mantan cawapres nomor urut 3 itu lantas mengundang gelak tawa para peserta yang hadir.
Akan tetapi, kehadiran Mahfud di atas panggung sudah lengkap dengan beberapa lembar kertas yang dipegangnya.
Di atas kertas tersebutlah kata Mahfud, beberapa bait puisi akan dibacakan dirinya secara langsung.
Adapun judul puisi yang dibawakan Mahfud dalam acara tersebut yakni Kembali ke Masa Depan.
Kepada para peserta, mantan Menko Polhukam RI itu bahkan mengaku kalau puisi tersebut juga bukan murni hasil karya darinya melainkan dari Hamid Basyaib.
"Jadi, saya akan membacakan puisi titipan (dari Hamid Basyaib), saya belum pernah bacakan puisi ini, tidak terlalu ekspresif barangkali," ujar Mahfud.