Partai Oposisi Lemah, Pengamat: Era Jokowi Terulang, DPR Bisa jadi Lembaga Stempel Pemerintah
Pengamat menilai semakin menggemuknya partai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, maka akan mempengaruhi kekuatan pada partai oposisi
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
Seperti diketahui, PKB dan NasDem lebih dulu merapat ke kubu Prabowo, tidak lama setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan Prabowo menjadi Presiden 2024 terpilih.
Cak Imin bersama PKB terang-terangan telah melabuhkan hatinya untuk bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Diketahui, merapatnya PKB ke kubu Prabowo ini terjadi setelah Prabowo mendatangi Kantor DPP PKB dan menemui Cak Imin, Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
Meski sempat mengatakan belum ada pembicaan mendalam soal kerja sama, namun selang sehari setelahnya, Cak Imin mengonfirmasi dukungannya kepada Prabowo.
"Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo) saya rasa sudah tidak harus dijawab karena sudah cetho (jelas) sudah barang jelas (merapat), jelas terpampang masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Kamis (25/4/2024) malam.
Prabowo pun menyambut baik kembalinya PKB ini.
Baca juga: PKB Mulai Berani Sentil PDIP yang Belum Legowo Prabowo dan Gibran jadi Presiden-Wapres Terpilih
Sama seperti PKB, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, juga memilih untuk merapatkan barisan ke pemerintahan.
Alasannya, keputusan ini muncul karena adanya kesempatan, dorongan dan spirit yang muncul di tubuh Partai NasDem.
Keputusan ini pun, kata Surya Paloh, telah ia pertimbangkan dengan cukup matang.
"Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu (merapat ke Prabowo). Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama."
"Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki, di mana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta, tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan."
"Saya pikir itu lebih baik," kata Paloh pada Kamis.
Meskipun bergabung di pemerintahan, tapi Surya Paloh menyebut NasDem akan tetap obyektif dan kritis.
"Inilah pilihan saya, pilihan NasDem."