PSI: Agak Aneh Menuduh Pemilu Curang, tapi Ingin Merapat ke Koalisi Pemenang
Politisi PSI Furqan AMC menanggapi merapatnya partai lawan ke Prabowo-Gibran pasca penetapan pemenang Pilpres 2024.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Furqan Amini M Chan memberi tanggapan terkait merapatnya partai-partai lawan ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pasca penetapan pemenang Pilpres 2024.
Furqan merasa aneh pihak yang menuduh Prabowo-Gibran curang dalam Pilpres namun kini menyatakan dukungan.
Baik dari partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (01) maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD (03).
Menurut Furqan, semestinya partai-partai politik menunjukkan kesesuaian perkataan dan sikap yang diambil.
"Selama ini kubu 01 dan 03 narasinya begitu tajam, menuduh ini kemenangan curang dan sebagainya."
"Agak aneh juga memang mereka yang menuduh curang tapi kemudian mereka ingin merapat kepada kemenangan yang dituduh curang, ini kan membuat masyarakat bisa jatuh ke lembah apatisme," ungkap Furqan dalam program talkshow Overview Tribunnews, Kamis (25/4/2024).
Furqan juga berharap tak banyak partai tambahan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Menurutnya, pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang membutuhkan partai-partai penyeimbang di luar pemerintahan.
Sehingga ia berharap tidak semua partai bisa dengan mudah bergabung koalisi pemerintahan yang akan datang.
"Kalau semuanya bergabung tidak akan sehat, karena harapannya check and balancing bisa jalan, fungsi-fungsi legislasi mengawasi pemerintah bisa jalan."
"Idealnya tidak terlalu banyak tambahan Koalisi Indonesia Maju untuk kombinasi atau konfigurasi kabinet ke depan," tuturnya.
Baca juga: 2 Alasan PKS Sulit Masuk Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
PDIP dan PKS Punya DNA Oposisi
Menurut Furqan, ada beberapa partai yang bisa menjaga konsistensinya mengambil jarak dari kekuasaan eksekutif dan memainkan peran legislasi yang maksimal untuk mengawasi pemerintahan.
"Dalam hal ini, mungkin ya, mungkin, partai seperti PDIP atau PKS punya DNA yang bagus untuk jadi oposisi atau penyeimbang di parlemen," ungkap Furqan.
Menurutnya, PDIP sudah memiliki pengalaman bagus 10 tahun menjadi partai penyeimbang di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Maka kalau itu bisa diperankan kembali oleh PDIP, saya kira akan bagus," ungkap Furqan.
Seperti diketahui Prabowo-Gibran didukung empat partai politik di parlemen PAN, Golkar, Demokrat, dan Gerindra untuk maju di Pilpres 2024.
Serta empat parpol nonparlemen yakni Partai Gelora, PBB, PSI, dan Partai Garuda.
NasDem Dukung Prabowo-Gibran
Diketahui sebelumnya, NasDem menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, seusai pertemuan Prabowo dan Surya Paloh di Kertanegara, Kamis (25/4/2024).
"Nasdem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," ujar Surya Paloh seusai pertemuan.
Paloh merasa terhormat karena diterima dengan baik oleh Prabowo.
Paloh menyebut keputusannya untuk tidak menjadi oposisi telah melalui proses kontemplasi yang lama.
"Jawaban yang jujur? Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama," ujar Paloh.
PKB Merapat
Selain NasDem, partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar lainnya, PKB, turut mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal itu diungkapkan Cak Imin saat bertemu Prabowo, Rabu (24/4/2024).
"Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran)," ujar Muhaimin pada awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis malam.
Sinyal PKS
Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi sinyal bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sinyal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, yang memberi kode soal arah politik partainya.
Mengingat, calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung PKS yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kalah di Pilpres 2024.
Aboe Bakar Alhabsyi mengungkapkan, hubungan PKS dengan Prabowo Subianto baik.
Bahkan, PKS sempat memberikan dukungannya untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2014 dan 2019.
"Begini, kita dengan Prabowo itu sampai Prabowo punya ungkapan teman sekutu. Tapi bukan sekutu, segajah."
"Jadi kita ini memang hubungannya dekat. Tik-tok tik-tokannya itu sudah cukup bagus," ungkapnya di kantor Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Chaerul Umam, Fersianus Waku)