Sudirman Said Buka-bukaan, Pilih Prabowo daripada Jokowi, Siap Bersaing dengan Anies di Jakarta
Sudirman Said pun sudah siap untuk bersaing dengan Anies Baswedan yang dulu didukungnya pada Pilpres 2024.
Editor: Malvyandie Haryadi
Saya pilih cepat tugas Pak Prabowo untuk menyelesaikan, karena Pak Jokowi kan sudah mau selesai lah, kita doakan selesai dengan baik dan begitu 20 Oktober presiden baru dilantik kita menyongsong masa depan.
Anda tipe orang yang enggak mau lihat masa lampau ya?
Istilahnya itu kalau nyetir, kita lihat ke depan aja, sekali kali lihat spion enggak apa-apa.
Berarti Anda akan ada di posisi oposisi?
Saya bukan pengurus partai, sebagai warga negara bila saya tidak di dalam struktur pemerintahan apapun, tugas kita untuk terus menyampaikan pikiran masukan sekali kali kritik juga. Dan saya mengamini anjurannya Bung Hatta yang disampaikan di hari alumni pertama UI 11 juni 1957.
Beliau berpidato saya sering mengutip itu bahwa tugas kaum intelegensia itu adalah terus memberikan bimbingan kepada masyarakat. Apakah dia ada di pemerintahan, di luar pemerintahan, bahkan ketika dia tidak menjabat apapun itu tetap punya tanggung jawab mengingatkan jalannya masyarakat.
Jadi saya tidak bisa mengatakan saya oposisi atau tidak, tapi sebagai warga negara yang diberikan kesempatan pendidikan baik, punya pengetahuan enggak boleh diam, dan saya juga tidak pernah berhenti mengajar.
Sudah ada masukan yang Anda berikan ke Pak Prabowo ?
Langsung atau tidak langsung iya, kebetulan sejumlah orang yang ada di internal tim Pak Prabowo masih menjalin hubungan, teman-teman yang menyusun konsep tim itu ngobrol juga.
Saya tidak bisa klaim saya memberi masukan juga, tapi obrolan itu Insyaallah bagian dari proses yang bisa dilakukan, yang minimal apa apa yang tidak tahu di luar kita sampaikan ke teman-teman yang sibuk menyusun.
Terkait rencana maju pilgub, apakah sudah ada bayangan program yang akan Anda buat?
Jadi tidak ada institusi yang begitu pimpinannya berganti, terus off yang lama dan semuanya baru, enggak. Setiap pemerintahan level apapun, apakah saya jadi menteri dulu, apakah pernah jadi dirut di BUMN, selalu melihat baik baik yang lalu kita teruskan. Nanti yang perlu diperbaiki kita perbaiki.
Nah, sekarang Jakarta bagaimana? Kan kita juga pernah punya gubernur, ada Pak Anies, beliau juga mengerjakan yang bagus. Sebelum Pak Anies ada Pak Basuki, pasti ada yang bagus juga, terus sampai ke Bang Yos, Pak Foke dan sebagainya. Itu kita jejerin tuh kemarin sama teman-teman, apa yang baik-baik, ya udah yang baik kita teruskan.
Nah, kalau mau yang baru, saya menawarkan satu konsep penataan kampung sebagai jalan peremajaan kota, karena itu cakupannya akan luas sekali. Di sana juga tentu termasuk penataan transportasi publik, karena akan baik kalau kampung itu dibangun didekatkan dengan tempat tempat transit.