Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Sebut Wajar PKS Isi Posisi Cawagub untuk Ridwan Kamil, Upaya untuk Jegal Anies?

Kamhar Lakumani menilai wajar-wajar saja jika PKS mendapatkan tawaran posisi bakal cawagub yang akan mendampingi Ridwan Kamil.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Demokrat Sebut Wajar PKS Isi Posisi Cawagub untuk Ridwan Kamil, Upaya untuk Jegal Anies?
PKSTV
Anies Baswedan dalam pidatonya dalam acara pembacaan keputusan Musyawarah IX Majelis Syura PKS, Jumat (15/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai dibidik agar meninggalkan Gubernur Jakarta Petahana, Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Godaan kali ini datang dari koalisi Indonesia maju yang mengusung Ridwan Kamil di provinsi tersebut.

Baca juga: Ridwan Kamil Didorong Berikan Efek Ekor Jas yang Menguntungkan Calon Kepala Daerah Golkar di Jabar

Koalisi Indonesia maju disebut menawarkan proposal agar PKS bergabung dengan koalisinya di Pilkada Jakarta. Mereka bahkan disebut menawarkan posisi bakal cawagub untuk PKS.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai wajar-wajar saja jika PKS mendapatkan tawaran posisi bakal cawagub yang akan mendampingi Ridwan Kamil. Sebab, PKS merupakan partai pemenang pemilu di Jakarta.

Baca juga: Elektabilitas Anies Masih Kuat di Jakarta, Pengamat Sarankan Ridwan Kamil Maju Pilkada Jawa Barat

"Sebagai partai pemenang pemilu di Jakarta, wajar saja jika PKS mendapatkan tawaran demikian. Kami menempatkan diri pada posisi yang akan menghormati sepenuhnya apa pun yang menjadi keputusan Koalisi Indonesia Maju," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Rabu (19/6/2024).

Demokrat, kata Kamhar, juga berkomitmen untuk menselaraskan koalisi yang telah terbangun dengan koalisi Indonesia maju. Khususnya, kata dia, koalisi dalam pemilihan gubernur dengan mengikhtiarkan sebanyak mungkin yang linear di Koalisi Indonesia Maju.

BERITA REKOMENDASI

"Terutama untuk daerah-daerah yang menjadi etalase dan barometer politik nasional seperti Pilgub Jakarta, Pilgub Jawa Timur, dan daerah lainnya," katanya.

Lebih lanjut, Kamhar menuturkan bahwa nantinya keputusan PKS masuk ke dalam koalisi tetaplah akan ditentukan oleh pimpinan partai koalisi Indonesia maju.

"Wajar-wajar saja jika setiap partai berikhtiar untuk mendapatkan posisi tawar terbaik dengan memperjuangkan kadernya, namun keputusan akhir ada pada pimpinan partai di koalisi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan, pihaknya mendapatkan tawaran dari partai politik koalisi yang memiliki sinyal mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

Adapun tawaran yang dimaksud oleh Syaikhu yakni untuk kader PKS maju sebagai calon wakil gubernur (Cawagub).

Kata Syaikhu, atas adanya tawaran tersebut, saat ini internal PKS masih melakukan pengkajian yang mendalam.

Baca juga: 2 Alasan Mengapa PKS Diincar Para Calon Gubernur dan Parpol Lain di Pilkada Jakarta

"Ada (tawaran maju sebagai pendamping RK) itu makanya sedang kita coba, analisis, kita kaji mana kira kira yang nanti paling maslahat, kira-kira gitu," kata Syaikhu kepada awak media di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (18/6/2024).

Meski demikian, saat ditanyakan soal ada atau tidaknya rencana PKS gabung ke koalisi pemerintahan saat ini, Syaikhu belum dapat memastikan.

Pasalnya, tawaran untuk gabung ke koalisi itu belum ada sampai saat ini ke PKS, hanya sebatas tawaran untuk maju sebagai cawagub Ridwan Kamil.

"Belum belum, tawaran (gabung koalisi pemerintahan) juga belum," tukas Syaikhu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas