Pengamat Nilai PDIP Kesulitan Memilih Antara Anies atau Ahok untuk Pilkada Jakarta 2024
Menurut Arifki, dukungan PDIP di Pilkada Jakarta 2024 tidak semudah di Pilkada 2017 karena saat itu Anies jelas berseberangan dengan PDIP.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, bicara soal potensi Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada Jakarta 2024, terlebih kekinian isu Anies yang bakal diusung PDIP, di mana Ahok juga merupakan kader PDIP.
Menurut Arifki, dukungan PDIP di Pilkada Jakarta 2024 tidak semudah di Pilkada 2017 karena saat itu Anies jelas berseberangan dengan PDIP.
Namun, dikatakan Arifki, saat ini posisi Anies mirip dengan PDIP berkemungkinan oposisi jika tidak memperoleh ruang koalisi dan komunikasi dari Prabowo.
"PDIP butuh menang di Jakarta dan jika beropososi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. PDIP sudah punya figur yang mewakilinya. Jika Anies dan Ahok berlawanan di Jakarta, tentu merugikan jika Prabowo-Gibran punya figur lain di Jakarta," kata Arifki dalam pesan yang diterima Tribunnews, Selasa (25/6/2024)
Jika PDIP mendukung Ahok di Pilkada Jakarta, Arifki menilai terbuka kemungkinan bahwa Prabowo mendukung Anies jika Ridwan Kamil batal maju di Jakarta.
"Sikap PDIP terhadap Ahok dan Anies bakal menentukan ke mana arah koalisi politik di Pilkada Jakarta," kata dia.
Arifki juga menyinggung beberapa pendapat di mana Ahok sepertinya lebih memilih bertarung di Jakarta dibandingkan Sumut. "Ahok membaca bahwa peluangnya menang lebih besar di Jakarta dibandingkan Sumut. Sikap Ahok ini bakal mempersulit PDIP mendukung kadernya atau figur yang identik oposisi terhadap pemerintah pusat," kata dia.
"Pilkada Jakarta ini menarik, bisa menjadi momentum Anies didukung oleh PDI-P. Atau pada sisi lainnya, Anies didukung lagi oleh Prabowo. Kemungkinan tersebut masih terbuka saja," tandas Arifki.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan, pihaknya telah bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk membicarakan hal terkait dengan dinamika Pilkada termasuk pengusungan Anies Baswedan di Jakarta.
Kata dia, sejauh ini DPP PDIP belum menetapkan siapa sosok yang akan diusung untuk maju Pilkada Jakarta, meski sudah bertemu dan berdiskusi dengan Cak Imin.
"Kami berbicara hati ke hati ya namanya komunikasi pasti terbangun di antara elite elite, saling berbicara, pandangannya seperti apa kami berbagi pandangan. Bahwa keputusan akhir, kembali pada kedaulatan partai masing-masing," kata Said kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Saat disinggung soal sikapnya atas keputusan PKB yang mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Said menyebut, pihaknya setuju dengan hal tersebut.
"Kalau PKB insyaallah sepengetahuan saya kalau tidak keliru pendengaran saya, Insyaallah, Anies Rasyid Baswedan," tutur Said.