Ahmad Ali Ingin Tinggalkan Kemewahan di Jakarta, Kembali ke Daerah Membangun Sulawesi Tengah
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali ingin berkontribusi besar untuk daerahnya, Sulawesi Tengah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Meski begitu, Ali menegaskan bahwa dirinya akan tetap maju sebagai Cagub Sulawesi Tengah meski hingga kini Partainya belum mengeluarkan rekomendasi.
Sebab, dia mengaku sudah punya modal dukungan dari partai-partai lain untuk memenuhi syarat maju Pilkada. Diantaranya, Partai Gerindra, PKB, PAN, PPP hingga Hanura.
"Tapi apapun itu, apapun keputusannya, saya sudah bertekad untuk maju menjadi gubernur Sulawesi Tengah," jelasnya.
Berikut petikan wawancara dengan Ahmad Ali terkait kesiapannya maju pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Tengah pada Pilkada 2024 bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra:
Pak, nama Bapak ini banyak disebut-sebut dalam banyak sekali survei. Sebagai orang yang punya peluang kuat menjadi Kepala Daerah. Emang tertarik jadi Kepala Daerah?
Kalau surveinya menyebut, itu rasanya biasa. Tapi kalau masyarakat Sulawesi Tengah yang menghendaki, ya itu luar biasa itu.
Kalau masih ditanya apakah saya tertarik, sejujurnya saya sangat nyaman dengan posisi saya hari ini.
Sebagai politisi saya yakin banyak sekali orang yang menginginkan berada pada level seperti saya, miliki yang saya capai hari ini.
Zona nyaman ini ya, zona sebagai politisi, saya sudah sampai pada zona yang sangat nyaman. Tapi sekali lagi Mas Febby, bahwa 2024 ini adalah waktu yang pas buat saya untuk kembali ke daerah, membersamai masyarakat Sulawesi Tengah, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah, mengkontribusikan diri saya untuk masyarakat Sulawesi Tengah, karena kenapa? Dalam perjalanan negeri saya Sulawesi Tengah.
Pertama, kenapa saya harus berterima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah? Sejujurnya, saya bisa sampai pada level seperti hari ini, itu tidak lepas dari dukungan masyarakat Sulawesi Tengah.
Hari ini masyarakat Sulawesi Tengah, ketika menyebut Ahmad Ali, yang adalah kebanggaan buat mereka.
Bangga ada-ada negeri, dari ujung kampung yang kalau dilihat di peta, tidak ada nama kampung, tidak muncul di peta, saya kampung saya, di Bungku Barat, kebupaten Morowali.
Ada orang kampung yang sampai pada level seperti ini di Jakarta, yang dulu, apalagi waktu Pilpres, tiap hari masuk TV, tiap hari ngomong di TV, dan lain-lain.
Yang ada sama mereka adalah kebanggaan, ternyata ada anak negeri, ada anak Palu, anak Sulawesi Tengah, yang menjadi politisi di tingkat nasional. Tapi apa yang terjadi, itu sampai selesai bangga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.