NasDem Larang Anies Pilih Ahmad Sahroni atau Wibi Andrino Jadi Cawagub, Bagaimana Peluang Kaesang?
Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi Anies dalam memilih cawagub tersebut. Yakni, Anies dilarang memilih cawagub dari kader NasDem
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Keputusan tersebut ditetapkan dalam rapat tertutup yang digelar oleh Pimpinan DPP NasDem dan Ketua DPW NasDem Jakarta Wibi Andrino.
Baca juga: Koalisi Perubahan Kembali Dukung Anies di Pilkada Jakarta, Posisi Cawagub Jadi Ganjalan?
"Bahwa menyepakati untuk Pilkada DKI, Pak Surya Paloh memimpin rapat langsung menetapkan Bapak Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari Partai NasDem," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
Taslim mengatakan, sejatinya NasDem memang telah menargetkan deadline untuk mengumumkan nama yang bakal diusung di Pilkada Jakarta pada 31 Juli mendatang.
Akan tetapi, Hermawi menyebut, kalau ternyata pembahasan dan keputusan itu telah disepakati lebih cepat.
"Kapan kami deadline untuk memutuskan? Tanggal 31 Juli, namun sore ini telah membulatkan tekad," kata Hermawi.
Baca juga: NasDem Usung Anies di Pilkada Jakarta, Duet AMAN Terancam Bubar?
Di mana, sejatinya dalam rapat pleno yang digelar NasDem pada 11 Mei lalu, awalnya ada tiga nama yang bakal diusung NasDem.
Adapun ketiga nama itu yakni Anies Baswedan, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni dan Ketua DPW NasDem Jakarta Wibi Andrino.
Namun, NasDem kata dia, sudah memantapkan satu nama yakni Anies Baswedan untuk didorong maju di Pilkada Jakarta.
"Pleno 11 mei 2024 yang waktu itu mengkristal tiga nama untuk calon gubernur Anies Baswedan, Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino. Terus berputar dan setiap media tanya selalu mengatakan stok kami tiga nama itu," tandas Hermawi.
Anies Dilarang Pilih Kader NasDem
NasDem telah menyatakan dukungan untuk Anies di Pilkada Jakarta pada Senin (22/7/2024).
Hermawi Taslim, menyebut pihaknya membebaskan Anies untuk memilih sendiri sosok cawagubnya.
Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi Anies dalam memilih cawagub tersebut.
Yakni, Anies dilarang memilih cawagub dari kader NasDem.
"Pak Anies juga diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menentukan siapa wakilnya dengan satu syarat wakil itu tidak boleh dari partai NasDem," ucap Hermawi, Senin.
Selain itu, NasDem juga memberikan tenggat waktu kepada Anies untuk mendeklarasikan diri sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024.
Tenggat waktu paling lambat adalah 22 Agustus 2024 atau lima hari sebelum masa terakhir pendaftaran Pilkada ke KPU RI pada 27 Agustus 2024.
"Tapi bisa lebih cepat (lebih baik) kalau Pak Anies bisa menyelesaikan PR nya dalam waktu tiga hari, berarti tanggal 25 dan seterusnya kira-kira seperti itu," tukas Hermawi.
Sementara itu, Sekretaris Bappilu DPP NasDem, Willy Aditya, mengungkap alasan partainya tak menyodorkan nama cawagub pendamping Anies.
Willy menilai, Anies sudah cukup mewakili karakter NasDem.
Ia bahkan berkelakar, darah yang mengalir pada tubuh Anies berwarna biru, sesuai warna partai yang dipimpin Surya Paloh itu.
Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino tidak diusulkan sebagai pendamping Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"NasDem tidak mengusulkan (nama) sama sekali, tidak Sahroni, tidak Wibi Andrino dan tidak yang lain-lain sebagainya, tapi ya cukup Anies saja itu sudah representatif lah. kan darahnya sudah biru juga," kata Willy, Senin.
Baca juga: Anies Baswedan Dinilai Potensial Maju di Pilpres 2029 Jika Kembali Pimpin Jakarta
Peluang Duet Anies-Kaesang
Sekretaris Bappilu NasDem, Willy Aditya, juga menyebut kecil kemungkinan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, akan menjadi pendamping Anies di Pilkada Jakarta mendatang.
Menurut Willy, Anies dan Kaesang berbeda arah di Pilkada 2024.
"Kelihatannya duet Anies-Kaesang belum untuk saat ini," ucap Willy, dalam jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/7/2024).
"Yang satu ke utara yang satu ke selatan, yang satu ke timur yang satu ke barat."
Willy mengatakan, Kaesang lebih cocok mengikuti Pilkada Jawa Tengah dibandingkan Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, kata dia, tingkat keterpilihan Kaesang lebih tinggi di Jateng daripada di Jakarta.
Hal itu terbukti dari hasil survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukkan Kaesang memiliki elektabilitas tertinggi di Jateng.
"Berdasarkan data yang ada, sejauh ini Bro Kaesang cukup nyaman dan cukup diterima di Jawa Tengah dan Mas Anies di DKJ," ucapnya.
Karena itu, ia menilai Anies dan Kaesang bak pasangan yang belum berjodoh.
"Mungkin belum jodoh, kita tunggu saja next episode-nya," tandasnya.
Baca juga: PKS Belum Pastikan Kapan Deklarasi Anies Baswedan Cagub Jakarta 2024
Ditemui terpisah, Ketua Teritorial Pemenangan NasDem Papua, Robert Rouw, memastikan partainya bakal mendukung Kaesang jika maju di Pilkada Jateng.
Keputusan tersebut sesuai arahan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.
Menurut Robert, Surya Paloh menghargai keberanian Kaesang melangkah ke dunia politik meski usianya masih terbilang muda.
"Ya tadi Pak Surya cuma titip satu bahwa melihat potensinya Mas Kaesang sebagai anak muda, dukungan kita lihat cukup baik di sana sekarang ya 'kan, makanya beliau cukup alangkah baik kalau Mas Kaesang masuk Jateng dan kami akan berikan dukungan NasDem," ucap Robert, Senin.
Hanya saja, sejauh ini dukungan Partai NasDem itu belum secara resmi tertuang dalam surat rekomendasi.
Sebab, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Kaesang untuk maju di Pilkada Jateng.
"Ya kalau beliau maju. Tapi kalau dia tidak maju mau gimana kita dukung siapa nantinya," kata dia.