Survei Indikator: Sohibul Iman Belum Bisa Menambah Elektabilitas Anies di Pilkada Jakarta
Survei Indikator menyebutkan Sohibul Iman belum bisa menambah elektabilitas Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Sohibul Iman belum bisa menambah elektabilitas Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Burhanuddin, hal tersebut terpotret dalam survei simulasi tiga pasangan calon yang akan berlaga.
Baca juga: Soal Pendamping Anies Baswedan, Elite PKB Buka Kemungkinan Opsi Selain Sohibul Iman
Dalam simulasi ini, Anies berpasangan dengan Sohibul, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Ida Fauziah dan Ridwan Kamil dengan Rahayu Saraswati.
"Mas Sohibul Iman, Anda bergabung sama Anies Baswedan ternyata hari ini ya, survei kali ini belum cukup memberi bukti empirik bahwa Sohibul Iman bisa menambah elektoral buat Mas Anies," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (25/7/2024).
Hasilnya, Anies-Sohibul meskipun urutan pertama, namun adanya Sohibul tidak menambah elektabilitas signifikan, yakni 43,7 persen.
Kemudian, Ahok-Ida sebesar 32,7 persen dan Ridwan Kamil-Rahayu 16,6 persen.
Sementara yang tidak menjawab sebesar 7,0 persen.
Burhanuddin menjelaskan, Sohibul belum bisa mendongkrak elektabilitas Anies karena basis pemilih Anies dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tumpang tindih.
"Penjelasannya lagi-lagi sederhana karena basis Sohibul Iman dari PKS dengan Mas Anies overlap ya. Jadi enggak cukup banyak punya kontribusi," imbuhnya.
Baca juga: Belum Beri Dukungan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, DPP PKB: Itu Hal yang Tidak Sulit
Survei Indikator dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel survei ini sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.