Lawan Anies di Pilkada Jakarta Belum Tampak, KIM Dinilai Tak Rela Ada Kotak Kosong di Surat Suara
Koalisi Indonesia Maju (KIM) dinilai tidak akan rela Anies Baswedan menjadi calon tunggal Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Indonesia Maju (KIM) dinilai tidak akan rela Anies Baswedan menjadi calon tunggal Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.
Meski hingga saat ini belum tampak siapa sosok penantang Anies Baswedan, KIM dinilai tidak akan membiarkan Gubernur DKI 2017-2022 itu melawan kotak kosong.
Hal itu diungkapkan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga.
Jamil menilai, peluang Anies melawan kotak kosong hanya akan terjadi bila KIM turut mengusung Anies.
Sedangkan peluang itu dinilai kecil.
“Selain itu, KIM juga menilai Anies akan berbahaya bila terpilih lagi menjadi Gubernur Jakarta."
"Sebab, hal itu akan menjadi ancaman pada Pilpres 2029,” ungkap Jamil, Senin (29/7/2024), dikutip dari Warta Kota.
KIM dinilai bakal memberi perlawanan kepada Anies di Pilkada.
“KIM akan berupaya dengan segala cara untuk memenangkan Pilkada Jakarta. Sebab, Jakarta dinilai provinsi yang strategis, sehingga kemenangan menjadi harga mati bagi KIM,” jelasnya.
“Jadi, KIM akan menyiapkan duet yang kompetitif untuk memenangkan Pilkada Jakarta. Bagi KIM, Anies harus dikalahkan dengan cara apa pun,” imbuhnya.
Jamil mengatakan, bagi KIM, Jakarta sebagai wilayah pertaruhan bergengsi dan sangat politis.
Untuk itu, semua kekuatan yang dimiliki KIM akan dikerahkan untuk mengalahkan Anies.
Baca juga: NasDem Bisa Batal Dukung Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tak Ada yang Gratis di Politik
Komunikasi Intens Anies dan Ahok
Sementara itu, Anies Baswedan mengaku intens berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.
Anies mengaku komunikasi itu dilakukan melalui aplikasi WhastApp.
Menurut Anies, komunikasi dengan mantan rivalnya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 tak membahas urusan politik.
Komunikasi dengan sosok yang kini menjabat sebagai Ketua DPP PDIP itu hanya sebagai teman.
"Ngobrol sebagai teman saja, sebagai sama-sama warga. Hal yang biasa kan itu, teman-teman juga komunikasi dengan siapa saja," jelas Anies kepada awak media, Rabu (31/7/2024).
Dia mengaku sama sekali tak berbicara soal politik dengan Ahok.
Adapun kedua mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya membahas urusan pribadi masing-masing.
"Kami enggak pernah membahas urusan-urusan politik. Kami membahasnya tentang pribadi-pribadi kami saja," imbuhnya.
Senada dengan Anies, Ahok menyebut komunikasi dengan Anies layaknya sebagai teman.
“Komunikasi kami sewajarnya teman,” ucap Ahok saat dihubungi Wartakotalive.com baru-baru ini.
Politisi partai PDI Perjuangan (PDIP) itu mengaku bertemu dengan Anies terakhir kali dalam acara pernikahan rekannya.
“Saya terakhir ketemu di acara pernikahan anak dari teman beberapa waktu lalu,” jelas dia.
Sementara itu untuk diketahui, Anies saat ini telah mendapat dukungan dari tiga partai, yaitu PKS, NasDem, dan PKB.
Meski begitu, belum ada pertemuan bersama tiga partai yang juga berkoalisi pada Pilpres 2024 itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengamat Ungkap Koalisi Indonesia Maju Tak Akan Biarkan Anies Lawan Kotak Kosong.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Malvyandie Haryadi) (WartaKotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)