Beda Respons PDIP, Golkar, dan PKB soal Isu Penjegalan Anies di Pilkada Jakarta
Beda respons PDIP, Golkar, dan PKB soal isu penjegalan terhadap eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, untuk maju Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Ya ini kan baru sinyalemen, faktanya kan belum terjadi. Sehingga kami terus mencermati hal tersebut dan terus berdialog agar di Jakarta tersajikan kontestasi yang mencerdaskan kehidupan bangsa," terangnya.
Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, membantah wacana pembentukan KIM Plus untuk menjegal Anies Baswedan di Jakarta.
"Tidak ada niat sedikit pun kami mau ada pretensi mau buat kotak kosong, apalagi menjegal lawan-lawan tertentu," kata Doli di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini mengungkapkan bahwa sejak awal Golkar fokus pada kadernya sendiri.
Oleh sebab itu, Golkar akan mengusung Ridwan Kamil RK sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jakarta.
"Kami punya calon namanya Ridwan Kamil, kami membutuhkan dukungan partai politik lain untuk mengusung Ridwan Kamil ini," ujarnya.
Ia menambahkan, Golkar mengajukan proposal RK sebagai bakal cagub Jakarta ke sejumlah partai politik.
"Dan itu kami serahkan sebetulnya kepada otoritas atau kedaulatan masing-masing partai politik," terangnya.
PKB
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menegaskan bahwa pembentukan KIM Plus di Pilkada Jakarta baru sebatas wacana.
Atas dasar itu, ia menilai rencana pembentukan KIM Plus untuk menjegal Anies Baswedan tak bisa dibenarkan.
"KIM Plus juga belum ada kan, baru wacana, apalagi menjegal," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Adapun meski DPW Jakarta sudah mengusulkan nama Anies Baswedan untuk diusung di Jakarta.
Akan tetapi, DPP PKB hingga saat ini belum memutuskan siapa sosok yang akan dimajukan.
"KIM Plus aja belum ada dan belum duduk bersama, apalagi tuduhan menjegal atau apa."