Pilkada di Kabupaten Kolaka Diprediksi Akan Jadi Pertarungan Ketat Jayadin-Deni dan Endang-Kadar
Dari temuan yang didapat IPS menyebutkan, Pilkada Kolaka akan berlangsung ketat dengan kemungkinan tiga pasang calon yang disimulasikan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilkada di Kabupaten Kolaka diprediksi akan menyuguhkan pertarungan ketat pasangan calon Muhammad Jayadin-Deni Germanto dan Nur Endang Abbas-Samsul Kadar.
Setidaknya hal ini yang terpotret dalam riset terbaru Lembaga survei Indonesia Political Survey (IPS).
Dari temuan yang didapat IPS menyebutkan, Pilkada Kolaka akan berlangsung ketat dengan kemungkinan tiga pasang calon yang disimulasikan.
"Hasilnya, elektabilitas pasangan calon Muhammad Jayadin-Deni Germanto sebesar 30,7 persen, Nur Endang Abbas-Samsul Kadar 28,2%, dan Amri Jamaluddin-Husmaluddin (Lulunk) 22,6%," kata Direktur Riset IPS, Anto Nuryasin pada sejumlah media di Jakarta, Sabtu (10/8/2024).
Ia kemudian menjelaskan survei dilakukan pada 30 Juli-4 Agustus 2024.
Populasi survei adalah seluruh WNI di Kolaka yang punya hak pilih yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Baca juga: Wujudkan Visi Generasi Emas Presiden Jokowi, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis : Anak harus Bebas Polio
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 600 responden Margin of error ± 4,0% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sampel berasal dari seluruh kecamatan yang terdistribusi secara proporsional.
IPS adalah lembaga survei yang tergabung dalam Asosiasi Peneliti Persepsi Publik Indonesia (Aspeppi).
Sejak 2015, secara berkala melakukan survei perilaku pemilih di seluruh Indonesia.
Kembali ke penjelasan Anto, angka dukungan pemilih untuk Jayadin-Deni dan Endang-Kadar bersaing cukup ketat.
Sementara, kompetitor lain yakni Amri-Lulunk masih tertinggal di bawah.
"Data IPS menunjukan persaingan ketat antara Jayadin-Deni dan Endang-Kadar. Selisih keduanya masih dalam batas margin of error. Sedangkan, Amri-Lulunk ada di posisi buncit atau terbawah," kata Anto.