Daftar 'Titipan' 12 Parpol Pengusung untuk Ridwan Kamil - Suswono di Pilkada Jakarta 2024
Ahmad Rofiq mengatakan tantangan dari gubernur dan wakil gubernur dari waktu ke waktu itu adalah soal macet dan banjir.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Sebab, menurutnya dengan menjalankan konstitusi sebaik-baiknya maka amanat konstitusi baik soal perbaikan ekonomi, kesejahteraan rakyat, ataupun penghormatan atas seluruh nilai dan etika-etika kebangsaan kemasyarakatan, keagamaan menjadi modal besar buat bangsa.
"Jakarta harus benar-benar ditata menjadi sebuah kota yang berbeda setelah nanti tidak lagi menjadi ibukota. Itu tantangan tidak mudah untuk kita semua. Karena tantangan tidak mudah, maka gotong royong kita, persatuan kita, kebersamaan kita, akan menjadi kunci sukses," kata dia.
Baca juga: Golkar Beri Sinyal Batal Usung Airin Rachmi Diany di Pilkada Banten 2024
3. Gelora
Fahri berharap tidak ada konflik antara antara gubernur dan wakil gubernur di masa yang akan datang.
Ia juga meminta Ridwan Kamil juga tidak tergoda untuk maju dalam Pilpres selanjutnya mengingat Partai Gelora menginginkan Presiden Terpilih RI Periode 2024 - 2029 Prabowo Subianto dapat memimpin selama dua periode.
"Kepada Pak Ridwan Kamil saya ingin mengatakan jujur di forum kita ini karena bisa jadi ada godaan kuat untuk mengambil celah. Kami di koalisi terus terang menginginkan Pak Prabowo memimpin kita selama dua periode," kata dia.
"Jadi jangan tergoda. Gubernur menurut Undang-Undang kita dan menurut sistem pemerintahan kita adalah kepanjangan tangan dari Presiden Republik Indonesia, dari pemerintah pusat. Tugasnya adalah menjadi pelaksana program pusat," sambung dia.
4. Nasdem
Hermawi berpesan agar Jakarta setelah hadirnya Ibu Kota Negara Nusantara harus tetap mencerminkan ke-Indonesiaan.
Untuk itu, ia meminta Ridwan Kamil dan Suswono tetap mempertahankan pluralisme dan kemajemukan di Jakarta.
"Ini juga pesan NasDem kepada Pak Ridwan Kamil 5 tahun lalu ketika kami mendukung beliau maju sebagai Pilgub Jawa Barat bagaimana mempertahankan ke-Indonesiaan. Itu tidak mudah. Kalau itu saja bisa kita pertahankan itu sudah modal awal menuju ke tujuan yang lebih besar," kata dia.
5. Garuda
Ihsan mengatakan Jakarta adalah pusat adalah pusat budaya, pusat peradaban, dan etalase bagi Indonesia.
Untuk itu, Jakarta membutuhkan orang yang bisa berkiprah tidak hanya di nasional namun juga di internasional.