Anies dan PDIP Bertemu karena Persamaan Nasib, Rano Karno, Masinton Atau Ahok yang Jadi Pendamping?
Sinyal dukungan PDI Perjuangan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta semakin terbuka, siapa yang jadi wakil Anies?
Editor: Wahyu Aji
Founder Gogo Bangun Negeri, Lembaga Survey dan Konsultan Komunikasi Politik Emrus Sihombing menjelaskan, dari empat kandidat balon Pilkada 2024 dari PDIP yang berpeluang menang di Jakarta.
Tiga dari kader PDIP yaitu Masinton Pasaribu (Masinton), Rano Karno (Rano) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Satu dari luar kader, yang boleh jadi dalam waktu dekat ini menjadi kader dan punya Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP, yaitu Anies.
"Empat kandidat ini pada Pilgub 2024 Jakarta ini sangat mumpuni dari berbagai aspek, antara lain memiliki kapabilitas, profesionalitas, leadership yang bagus disertai dengan manajerial yang sudah teruji dan tak kalah pentingnya mereka berempat memahami betul sosial budaya Jakarta," kata Emrus dalam keterangan yang diterima, Minggu (25/8/2024).
Menurutnya, selain itu, empat sosok tersebut punya popularitas, akseptabilitas yang sangat bagus di tengah masyarakat Jakarta yang heterogen.
Lagi pula, keempat tokoh ini tidak asing lagi di ruang publik nasional maupun bagi rakyat Jakarta.
1. Masinton
Anggota DPR-RI dua periode dari Dapil Jakarta. Ia sangat dekat dengan warga Jakarta karena gaya komunikasinya sangat partisipatif, merakyat atau tidak elitis seperti anggota DPR-RI lainnya yang dari dapil Jakarta. Pesan komunikasi yang disampaikan sangat mudah dipahami dan diterima semua kalangan sehingga aseptabilitasnya tetap terjaga dengan baik.
Selain itu, dua periode menang berturut-turut jadi DPR-RI dari dapil Jakarta sebagai bukti bahwa Masinton dapat menangkap dan mewujudkan, keinginan dan kebutuhan masyarakat Jakarta. Ia selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat Jakarta di Senayan.
2. Rano Karno
Sosok si tukang insinyur ini dikenal sebagai putra Betawi yang sukses dalam karir aktor film nasional dengan tema-tema antara lain budaya Betawi.
Selain itu, di pemerintahan daerah, Rano putra Betawi yang sudah berpengalaman di Banten sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur menyelesaikan tanggungjawabnya dengan baik (finishingwell), tanpa cacat sosial dan politik.
Dengan memiliki modal politik yaitu popularitas, aseptabilitas, dan pengalaman memimpin propinsi Banten sebagai nomor dua, bahkan pernah menjadi Gubernur sebagai bukti tak terbantahkan bahwa Rano menguasai pengelolaan pemerintahan daerah tingkat satu.
3. Ahok
Sebagai pemimpin yang berintegritas kukuh, tidak bisa diombang-ambing oleh politik prakmatis ketika memimpin Jakarta. Ia terus bekerja untuk kesejahteraan rakyat Jakarta di semua bidang kehidupan sosial, termasuk bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, religius, dan sebagainya.
Ketika Ahok menjabat Jakarta dua, sebagai Wakil Gubernur dari Joko Widodo, Ahok sudah menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat Jakarta, tentu di bawah koordinasi, sepengetahuan dan pengawasan dari Joko Widodo. Sebab, Ahok sosok yang menghargai pimpinan sembari tetap mengedepankan pemenuhan kebutuhan dan kepentingan seluruh rakyat Jakarta.
Masa Ahok menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur, pembangunan fisik dan pelayanan yang dilakukan oleh para PNS kepada masyarakat semakin baik dari waktu ke waktu.