Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Anies di Pemilu 2024: Gagal Menang Pilpres, Tak Ada Partai yang Usung di Pilkada

Nasib malang menimpa Anies di rangkaian Pemilu Serentak 2024. Dia kalah di Pilpres 2024 dan kini tidak ada yang mengusung di Pilkada.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Nasib Anies di Pemilu 2024: Gagal Menang Pilpres, Tak Ada Partai yang Usung di Pilkada
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Anies Baswedan. Nasib malang menimpa Anies di rangkaian Pemilu Serentak 2024. Dia kalah di Pilpres 2024 dan kini tidak ada yang mengusung di Pilkada. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bernasib malang dalam rangkaian Pemilu Serentak 2024.

Bagaimana tidak, Anies, yang berpasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, harus kalah di Pilpres 2024 dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Berdasarkan hasil final rekapitulasi KPU, Anies-Cak Imin atau AMIN duduk di peringkat kedua dengan raihan 40.971.906 suara.

Sedangkan Prabowo-Gibran menang telak dari AMIN yaitu meraih 96.214.691 suara.

Sementara pasangan lainnya yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.

Sempat Ingin Rehat

Pasca-hasil rekapitulasi tersebut, Anies mengaku sempat berencana rehat dari dunia politik setelah rangkaian Pilpres 2024 dan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

BERITA TERKAIT

Adapun pernyataan Anies ini menanggapi sikap partai politik (parpol) pengusungnya di Pilpres 2024 yaitu NasDem dan PKB yang memilih bergabung dengan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran.

"Saya sekarang rehat dulu, setelah selesai proses di MK, kita hormati proses bernegara, kami tuntas kemarin sekarang lagi rehat," ujarnya di Kantor DPP PKS, Jakarta pada 27 April 2024 lalu.

Baca juga: Anies Baswedan Batal Maju Pilgub Jabar, PDIP Duga Ada Upaya Penjegalan dari Mulyono dan Geng 

Jawaban serupa juga disampaikan olehnya ketika ditanya awak media terkait peluang menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta lewat Partai NasDem di Pilkada 2024.

"Relaks relaks, nanti aba-abanya dari Habib Aboe (Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi)," tuturnya.

Kendati demikian, dia menegaskan keputusannya untuk rehat bukan berarti tengah menimang tawaran NasDem untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.

Namun, Anies mengatakan hal tersebut menjadi tanda keterlibatannya di Pilpres 2024 berakhir.

"Kita tutup buku membereskan semua kerja-kerja kemarin sehingga ada closure, setelah closure baru nanti kita siapkan tahap berikutnya," ujarnya.

Sempat Diusung PKB dan Duet dengan PKS, Berujung Batal

Dua bulan berselang atau pada 12 Juni 2024, secara tiba-tiba, DPW PKB Jakarta mengumumkan akan mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Adapun pengumuman ini langsung disampaikan oleh Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas.

Tak lama berselang, PKS memberikan sinyal turut mendukung Anies dengan syarat menjadikan Wakil Ketua Majelis Syuro, Sohibul Iman menjadi pendampingnya.

Bahkan, usulan duet Anies-Sohibul Iman atau AMAN disampaikan langsung oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.

"Maka dewan pimpinan pusat (DPTP) PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur. Siap berjuang memenangkannya? Allahuakbar, merdeka," ucap Syaikhu pada 27 Juni 2024.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui telah membuka komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilkada Jakarta 2024 setelah opsi Anies Baswedan dan Sohibul Iman tidak terwujud di batas waktu yang ditentukan.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui telah membuka komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilkada Jakarta 2024 setelah opsi Anies Baswedan dan Sohibul Iman tidak terwujud di batas waktu yang ditentukan. (PKS)

Namun, PKB menilai manuver PKS berbahaya karena langsung menyodorkan nama Sohibul Iman menjadi wakil Anies.

Wasekjen PKB, Syaiful Huda menuturkan langkah PKS ini menjadi bahaya karena partai tersebut belum memiliki 'golden'ticket' untuk mengusung cagub-cawagub sendiri.

"Jadi menurut saya model memborong begini, memborong figur untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak punya golden ticket menurut saya bahaya itu, bahaya," kata Huda dikutip dari Kompas.com.

Singkat cerita, manuver PKS ini justru membuat PKB batal untuk mengusung Anies dan berpindah haluan dengan masuk menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Langkah Anies untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 pun semakin menipis ketika PKS juga ikut seperti PKB masuk KIM.

Partai pengusung Anies di Pilpres 2024 yaitu Partai NasDem pun setali tiga uang, masuk ke KIM dan mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.

PDIP Sempat Diisukan Bakal Usung Anies usai Putusan MK, Lagi-lagi Batal

Anies Baswedan memberikan keterangan usai mengunjungi kantor DPD PDIP Jakarta, di Cakung,Jakarta Timur,Sabtu (24/8/2024). Menurut pengurus DPD PDIP kedatangan Anies tersebut untuk membahas Pilkada 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anies Baswedan memberikan keterangan usai mengunjungi kantor DPD PDIP Jakarta, di Cakung,Jakarta Timur,Sabtu (24/8/2024). Menurut pengurus DPD PDIP kedatangan Anies tersebut untuk membahas Pilkada 2024.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Setelah drama politik tersebut, muncul isu PDIP akan mengusung Anies.

Adapun isu ini muncul setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas Pilkada.

Dengan adanya putusan tersebut, partai atau gabungan partai bisa mencalonkan calon sendiri hanya dengan syarat suara sah di pemilu terdekat.

Khusus untuk Jakarta, partai dan gabungan partai bisa mencalonkan calonnya hanya dengan syarat minimal suara sah di Pemilu 2024 sebesar 7,5 persen.

Syarat tersebut pun membuka peluang PDIP bisa mengusung calon sendiri karena suara partai berlambang banteng ini mencapai 15 persen.

Sementara rumor Anies akan diusung PDIP sempat disampaikan oleh anggota DPR Fraksi PDIP, Masinto Pasaribu.

Bahkan, Anies juga sempat dirumorkan akan diduetkan oleh Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Beda Kata Hasto dan Ono Surono soal Anies Tak Jadi Dicalonkan PDIP di Pilkada Jabar 2024

Nyatanya, pencalonan Anies di Pilkada Jakarta oleh PDIP hanya sekadar rumor belaka.

Meski sudah bertandang ke markas PDIP, Anies tidak dicalonkan oleh partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

PDIP justru memilih Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab), Pramono Anung dan berduet dengan Rano Karno.

Diisukan Bakal Diusung PDIP di Pilkada Jabar, Anies Tolak

Pada Kamis (29/8/2024), muncul rumor Anies akan diusung PDIP di Pilkada Jabar 2024.

Bahkan, proses pengusungan tersebut sudah mencapai 95 persen.

Hal itu disampaikan oleh Bendahara DPC PDIP Kota Bandung, Folmer Siswanto.

Folmer jgua menyebut Anies akan diduetkan dengan Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono sebagai waklinya.

"95 persen (PDIP usung Anies-Ono)," kata Folmer.

Namun, nyatanya, Anies menolak untuk diusung PDIP di Pilkada Jabar 2024.

Adapun keputusan ini disampaikan oleh jubir Anies, Sahrin Hamid.

"Anies tidak maju di (Pilgub) Jabar," katanya.

Alhasil, pada detik-detik terakhir penutupan pendaftaran calon di KPUD Jabar, PDIP mengusung Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata yang berduet dengan aktris, Ronal Surapradja.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fersianus Waku/Abdi Ryandi Shakti)(Kompas.com/Vitorio Mantalean/Nicholas Ryan Aditya)

Artikel lain terkait Pilkada Serentak 2024

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas