Ahok: Saya Bertanggung Jawab untuk Menangkan Pramono-Rano
Menurut Ahok, Pramono-Rano harus bisa bekerja dengan baik dan memberikan legacy yang baik jika terpilih.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, ia memiliki tanggung jawab untuk memenangkan pasangan Pramono Anung - Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini disampaikan Ahok saat bertemu Pramono-Rano di Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Pramono Janji ke Ahok Hidupkan Kembali Balai Rakyat dan Benahi Kalijodo
"Saya kan Ketua DPP (PDIP) yang mendukung Mas Pram dan Bang Rano. Jadi, saya bertanggung jawab juga untuk kemenangan Mas Pram dan Bang Rano," kata Ahok di lokasi.
Ahok menegaskan, ia juga berjuang untuk menjadikan Pramono-Rano sebagai gubernur dan wakil gubernur terbaik di Jakarta.
"Bukan juga bertanggung jawab untuk sekadar menang, tetapi bagaimana Mas Pram dan Bang Rano bisa jadi gubernur dan wakil gubernur terbaik di di Jakarta," ujarnya.
Baca juga: Pramono Anung dan Rano Karno Bertemu Ahok di Simpang Susun Semanggi
Menurut Ahok, Pramono-Rano harus bisa bekerja dengan baik dan memberikan legacy yang baik jika terpilih.
Dia menyebut, manfaat bonus demografi yang puncaknya terjadi pada 2030 harus bisa dipupuk oleh Pramono-Rano melalui kebijakan yang berpihak pada warga dan kebaikan Jakarta.
"Nah, kita ingin sumber daya manusia semua dengan uang yang ada, dengan ide-ide yang ada, bagaimana pemda dengan swasta, dengan warga Jakarta, dengan pemerintah pusat bisa saling kerja sama. Ya, tentu kami berkewajiban calon dari PDIP tentu harus tinggalkan legacy yang baik," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ahok mengungkapkan alasan ia bertemu Pramono-Rano di kawasan Simpang Susun Semanggi.
Ahok ingin menunjukkan bahwa Simpang Semanggi adalah salah satu contoh pembangunan infrastruktur yang memberi nilai manfaat bagi masyarakat.
Dia berharap Pramono-Rano bisa meneruskan pola pembangunan infrastruktur seperti yang ia lakukan pada Simpang Susun Semanggi.
"Jadi, saya kira inilah yang Mas Pram dan Bang Rano akan teruskan pola-pola kerja sama dengan swasta yang bisa menguntungkan seluruh stakeholder," ungkap Ahok.
Baca juga: Anies Tunggu Gagasan Ridwan Kamil dan Pramono Anung Sebelum Beri Dukungan, Faktor Ini Menentukan
Ahok menjelaskan, Simpang Susun Semanggi dibangun tanpa menggunakan APBD sepeser pun. Ahok membangun Simpang Susun Semanggi dengan dana kewajiban koefisien lantai bangunan (KLB) perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
"Saya bilang ini bukan CSR (corporate social responsibility). banyak orang berpikir ini bangunnya CSR, bukan. Ini kewajiban dari perusahaan Jepang. Ini ada kajian dari timnya Universitas Tarumanegara. Jadi kebijakan yang kita bikin itu adalah menguntungkan semua pihak," imbuhnya.