Cak Lontong Ketua Timses Pramono-Rano, Sosok Tak Terduga untuk Dongkrak Elektabilitas?
Menurut Pramono nama Cak Lontong belum pernah tersiar di kalangan publik sebagai orang yang bakal mengorganisir kemenangan dirinya.
Penulis: Muhammad Zulfikar
"Kenapa saya sampaikan di sini? Karena saya yakin Bang Yos ini petarung," kata Pramono.
Pramono mengatakan, Bang Yos merupakan sosok yang selalu bicara apa adanya.
"Enggak pernah ngomong yang berbasa-basi dan sebagainya. Tetapi beliau memang the real petarung. Dan Jakarta ini memerlukan petarung," ujarnya.
Karenanya, dia menyebut bahwa pihaknya sengaja mengumumkan Tim Pemenangan Pramono-Rano di kediaman Bang Yos.
"Sehingga saya ingin mengumumkan susunan tim pemenangan ini di tempat ini dengan sengaja. Berkali-kali saya ditanya tetapi saya akan mengumumkan. Seijin Bang Doel saya bacakan ya," ucap Pramono.
Baca juga: VIDEO Cak Lontong Jadi Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano Karno: Sarah & Zaenab Dipilih Jadi Wakil
Cuma untuk Dongkrak Elektabilitas?
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menganggap penunjukan Cak Lontong menjadi ketua timses Pramono-Rano oleh PDIP layaknya "jurus dewa mabuk".
Pemilihan diksi tersebut, katanya, karena mungkin PDIP merasa hanya memiliki waktu yang sempit untuk membentuk timses.
Karena itu, Ujang menganggap partai berlambang banteng tersebut memilih figur publik seperti Cak Lontong dan wakilnya seperti vokalis Once Mekel hingga lawan main Rano dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan, Maudy Koesnaedi dan Cornelia Agatha.
"Ini kelihatan jurus dewa mabuk ya oleh PDIP dengan menjadikan tokoh-tokoh figur seperti komedian dan artis menjadi ketua tim dan wakilnya."
"Kelihatan (memilih public figure menjadi pengurus inti timses) karena waktu yang sempit ya, yaitu kurang lebih hingga 27 (September) ya," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (5/9/2024).
Ujang juga menilai penunjukan beberapa public figure untuk menjadi pengurus inti timses karena elektabilitas Pramono-Rano masih rendah dibandingkan lawan terberatnya, yaitu pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono.
"Mereka kan belum memiliki elektabilitas dan akseptabilitas sehingga perlu didongkrak itu. Jadi saya melihat ini strategi instan, taktis, dan pragmatis agar (Pramono-Rano) mudah dikenal dan menyatu dengan warga Jakarta," ujarnya.
Ketika ditanya apakah strategi ini efektif untuk mendongkrak elektabilitas Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024, Ujang mengatakan tidak efektif.
Menurutnya, sosok yang pantas untuk menjabat posisi strategis seperti ketua timses adalah yang memahami permasalahan di Jakarta.