Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta: Mulai Dekati Anies Baswedan Demi Gaet Dukungan 'Anak Abah'
Ridwan Kamil (RK)-Suswono mulai dekati Anies Baswedan untuk menggaet dukungan dari pendukugnya di Jakarta, yakni bisa disebut dengan 'Anak Abah'.
Penulis: Rifqah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta 2024, Ridwan Kamil (RK)-Suswono (RIDO) mulai mendekati Anies Baswedan.
Komunikasi yang dibangun itu untuk menggaet dukungan dari simpatisan eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022 tersebut.
Adapun, para simpatisan atau pendukung Anies itu kerap disebut dengan 'Anak Abah'.
Juru Bicara Pasangan RK-Suswono (RIDO), Mulya Amri berharap, komunikasi antara RK-Suswono dan Anies itu bisa lebih masif dilakukan.
“Pendekatan dengan Pak Anies sedang dilakukan. Jadi memang memerlukan waktu dan kami harapkan bisa lebih masif,” ucapnya, Senin (9/9/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Mulya menyampaikan, RK-Suswono juga siap mendengarkan aspirasi yang akan disampaikan oleh Anies dan para pendukungnya itu.
“Kami dari pihak RIDO juga sedang mengontak yang sebelumnya mendukung Pak Anies untuk berdiskusi bagaimana kami menjadikan Jakarta lebih bagus lagi, dan meneruskan gagasan-gagasan Pak Anies,” ujarnya.
Selain itu, RK-Suswono disebutkan juga akan melanjutkan program yang sempat dibangun oleh Anies.
Bahkan, menyatakan bakal mengadaptasi gaya kepemimpinan Anies ketika memimpin Jakarta nanti.
"Untuk pendukung Pak Anies yang menyukai ide dan gagasan Pak Anies sebetulnya tak perlu khawatir, bahwa ide beliau (Anies) akan diteruskan oleh pak RK-Sus."
"Khususnya yang terkait dengan pendekatan kepada masyarakat yang lebih kolaboratif, pembangunan yang lebih partisipatif, lalu kemudian demokrasi ruang-ruang publik akan diteruskan oleh RIDO," ujar Mulya.
Baca juga: Redam Kemarahan Suara Anak Abah, Kubu RK Upayakan Temui Anies Baswedan untuk Rekonsiliasi
Konsep perubahan yang diusung Anies juga digunakan oleh RK-Suswono dalam Pilkada Jakarta kali ini.
Namun, RK-Suswono tak hanya mengusung perubahan saja, melainkan juga keberlanjutan.
"Pendukungnya Pak Anies ini adalah kalangan yang mengharapkan adanya gagasan-gagasan baru, mungkin sangat dekat dengan narasi perubahan, sebetulnya RIDO ini merupakan pasangan yang membawa dua gagasan yaitu keberlanjutan dan perubahan."
"Jadi, sebetulnya dari segi pembangunan yang sudah baik dari zamannya Pak Anies, Pak Ahok, bahkan sebelumnya Pak Jokowi dan Fauzi Bowo itu sebetulnya sangat layak dilanjutkan dan akan dilanjutkan," jelasnya.
Pengamat Sebut Tak Mudah Dekati Pendukung Anies
Pengamat Politik, Jamiluddin Ritonga menilai bahwa suara 'Anak Abah' bisa menjadi penentu para pasangan calon (paslon) cagub-cawagub di Pilkada Jakarta 2024.
Terlebih lagi, basis pendukung Anies itu berjumlah besar di Jakarta.
Namun, Jamiluddin menyebut, bukan perkara yang mudah bagi para paslon untuk mendapatkan suara 'Anak Abah' tersebut.
Bahkan, kata Jamiluddin, pendukung Anies itu bisa saja golput saat pemilihan nanti, karena bagi mereka tak ada yang pantas memimpin Jakarta, selain Anies.
“Pendukung Anies yang militan tampaknya akan memilih golput. Karena bagi mereka Anies harga mati, tidak ada sosok yang layak dipilih selain Anies,” ucapnya, Senin.
Jamiluddin menambahkan, secara psikologis, 'Anak Abah' tidak akan memilih RK-Suswono untuk memimpin Kota Jakarta lima tahun ke depan.
Pasalnya, duet RK-Suswono itu disokong oleh PKS, PKB, dan NasDem yang sebelumnya telah mencampakkan Anies.
Sehingga, menyebabkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu tak bisa maju di Pilkada Jakarta 2024.
Kondisi tersebut, menurut Jamiluddin, justru dimanfaatkan oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno, agar mereka bisa menggaet suara 'Anak Abah'.
Namun, hingga saat ini, Anies sendiri belum menyatakan keberpihakannya kepada paslon manapun.
Hal tersebut, menurut Jamiluddin, bakal menarik persaingan di Pilkada Jakarta 2024 ini.
“Sebab jumlah pendukung Anies yang militan itu sangat besar di Jakarta. Karena itu, bila mereka golput, itu sama artinya sudah memboikot Pilkada Jakarta,” ujarnya.
Kendati demikian, Jamiluddin juga tak menutup kemungkinan bahwa ada kelompok pendukung Anies yang tidak militan atau cenderung pragmatis dan dapat dibeli suaranya.
Namun, pendukung non-militan itu tidak banyak, sehingga kemungkinan tak berpengaruh signifikan.
“Karena itu, peluang politik uang akan marak di Jakarta. Hanya saja, pendukung non-militan Anies jumlahnya tidak banyak. Karena itu, simbangsih suara mereka tidak akan signifikan,” kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Demi Gaet Suara Anak Abah, Ridwan Kamil-Suswono Jajaki Komunikasi dengan Anies Baswedan
(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim) (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)